Jakarta, wapresri.go.id—Siang ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Akhmad Mujahdin beserta rombongannya, di Kantor Wapres, Jl. Medan Merdeka Utara No.15, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Mengawali pertemuan, Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Akhmad Mujahdin mengucapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan, dan ia meminta kesediaan Wapres untuk berkunjung ke Provinsi Riau guna menerima penghargaan dari UIN Syarif Kasim Riau atas gagasan dan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi syariah.

“Pak Kyai [Wapres] selaku penggagas dan pendorong ekonomi syariah, karena itu, gelar kehormatan dari kami, sebagai Bapak Ekonomi Syariah, insan yang mendalami ekonomi syariah,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, ia berharap dengan kesediaan Wapres berkunjung ke Provinsi Riau dapat sekaligus mencanangkan Provinsi Riau sebagai Zona Ekonomi Syariah dan pengembangannya. Ia pun mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah bersedia untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka mewujudkan hal tersebut.

Senada dengan Akhmad, Gubernur Riau Syamsuar yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengatakan bahwa perkembangan ekonomi syariah di Riau mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya animo masyarakat dan dukungan dari ulama lokal terhadap penggunaan produk halal. Karena itu, pengembangan Zona Ekonomi Syariah di Riau akan mendukung terciptanya produk halal dari UMKM lokal, dan pengembangan pariwisata halal yang sejalan dengan program pemerintah.

“Ini potensi yang luar biasa, dan perlu dukungan dari universitas negeri untuk penelitiannya,” ungkapnya.

Ia pun berharap, UIN Sultan Syarif Kasim Riau dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah.

Ketua Dewan Kehormatan Alaidin juga menyampaikan bahwa ada empat hal yang menjadi pertimbangan Riau memiliki kesesuaian untuk dicanangkan sebagai Zona Ekonomi Syariah, yakni secara filosofis, historis, sosiologis dan yuridis.

Menanggapi hal tersebut, Wapres menyambut baik rencana penganugerahaan tersebut. Ia juga mendorong dan berharap pelaksanaan ekonomi syariah di Provinsi Riau.

“Saya menyambut baik Zona Ekonomi Syariah dan menjadikan UIN sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah. Kita memang sedang ingin mengembangkan ekonomi syariah lebih kuat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wapres menekankan terdapat empat hal yang akan dikuatkan dalam pengembangan ekonomi syariah, yaitu pertama, industri halal. Selama ini Indonesia hanya sebatas memberikan sertfikasi halal, ke depan mampu menghasilkan produk halal.

“Kita sebagai konsumen halal terbesar di dunia, sebesar 10%, yang kita konsumsi, produsennya Brazil dan Australia. Jadi aneh. Maka ke depan, kita menjadi produsen halal, membangun Halal Industry Estate, baik dalam KEK [Kawasan Ekonomi Khusus] atau KEK halal sendiri,” ungkap Wapres.

Kedua, lanjut Wapres, pengembangan industri keuangan, yakni industri non-bank yang meliputi asuransi, pengadaian, pasar modal, dan juga reksadana. Poin ketiga, Wapres mengatakan bahwa dana soisal juga perlu ditingkatkan, melalui zakat dan wakaf. Yang terakhir, ialah bisnis syariah, pengusaha masih rendah, sehingga perlu untuk ditingkatkan.

“ini paralel sekali dengan pengembangan UMKM,” imbuhnya.

Wapres pun berharap pengembangan UMKM ini mampu didukung pengusaha besar. Untuk itu, melalui program kemitraan, UMKM dapat tumbuh.

“Riau punya pengusaha besar, punya potensi, UMKM jangan terkena penyakit stunting, kecil terus,” ucapnya.

Oleh karena itu, Wapres mendukung dan berharap ekonomi syariah di Riau dapat terlaksana dengan baik.

“Sudah lama kita siapkan, sekarang tinggal landasnya,” pungkas Wapres.

Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangungan Abdul Muis, serta Tim Ahli Wapres Bambang Widianto. (AF/RN-KIP, Setwapres)