Jakarta, wapresri.go.id – Pesatnya perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat berperan dalam memperkokoh ketahanan ekonomi nasional, dengan itu Wapres mengharap kerjasama (kolaborasi) dari semua pihak untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia, guna mencapai tujuan negara yaitu memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Saya mengharapkan agar semua pihak yang terkait, dapat terus bekerjasama secara erat untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. Saya juga ingin supaya ekonomi dan keuangan syariah menjadi pendorong terjadinya arus baru ekonomi Indonesia,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Mar’ruf Amin ketika membuka acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-6 dengan tema Sharia Economy for Stronger and Sustainable Growth di Jakarta Convention Center, Rabu (13/11/2019).

Walau ekonomi dan keuangan syariah berkembang pesat di Indonesia, namun peran ekonomi dan keuangan syariah masih jauh dibanding dengan ekonomi dan keuangan konvensional. Oleh karena itu berbagai upaya terus dilakukan dalam rangka mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

“Upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus dilakukan secara sistematis dan bertahap, kita ingin mengejar negara dengan penduduk mayoritas Islam lainnya yang sudah lebih maju dari kita seperti Mesir dengan pangsa keuangan syariah sebesar 9.5%;Pakistan 10,4%; dan Malaysia 28,2%,” tegas Wapres.

Lebih lanjut Wapres menekankan bahwa Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar sebaiknya tidak hanya menjadi negara konsumen, yang hanya memberikan label halal saja, tetapi menjadi produsen produk halal ke seluruh dunia.

“Kita jangan hanya menjadi negara yang tukang memberikan sertifikat halal, menstempel kehalalan produk, menjadi konsumen produk halal, tapi kita ingin Indonesia menjadi produsen produk halal yang kita ekspor ke berbagai negara,” jelas Wapres.

Selanjutnya Wapres menjelaskan bahwa upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah perlu difokuskan melalui pengembangan dan perluasan pada 4 (empat) hal yaitu: industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, serta kegiatan usaha syariah.

Pada kesempatan tersebut, Wapres juga menegaskan tentang komitmen Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin untuk memimpin langsung upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Wapres akan memperkuat dan memimpin langsung kelembagaan pengembangan ekonomi syariah, melalui upaya memperkuat kelembagaan yang dilakukan melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

“Hal-hal yang perlu diubah dalam Perpres tersebut antara lain perubahan dari lingkup keuangan syariah diperluas menjadi lingkup ekonomi syariah, perubahan struktur kelembagaan dengan Presiden sebagai Ketua dan Wakil Presiden sebagai Ketua Harian, serta perubahan lain yang diperlukan,” ucap Wapres.

Di akhir sambutannya, Wapres mengapresiasi inisitif dari Bank Inonesia untuk menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival sebagai wujud mempromosikan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Sebelumnya, Gubenur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada awal sambutannya menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas perkenan kehadiran Bapak Wapres, dan seluruh undangan atas komitmen bersama untuk memajukan ekonomi keuangan syariah di Indonesia.

Perry dengan semangat mengungkapkan bahwa ekonomi syariah di Indonesia dapat menjadi arus baru ekonomi karena adanya dukungan dari pucuk pimpinan tertinggi, Presiden dan Wapres.

“Ekonomi keuangan syariah di Indonesia menjadi arus baru ekonomi , menjadi sumber kekuatan baru ekonomi, ekonomi Indonesia yang maju dan sejahtera, kalo kita bersama, bersatu, Indonesia akan menjadi salah satu pemain terbesar dalam ekonomi keuangan syariah,tidak hanya di Indonesia tapi juga pemain di dunia, dan itu adalah komitmen yang sangat tinggi dari pucuk pimpinan kita, dari Bapak Presiden, emikian juga Bapak Wakil Presiden,” ungkapnya disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut Perry menjelaskan pengembangan ekonomi dibeberapa tahun terakhir. yang semakin berkembang, seperti pengembangan ekonomi di pesantren, UMKM, pengembangan industri halal.

Tak hanya itu global sukuk Indonesia adalah yang terbesar di dunia, dan pengembangan keuangan syariah tak hanya pada komersial tapi juga sosial. Keuangan syariah sosial dimasa mendatang akan menjadi sumber ekonomi produktif antara lain melalui pengembangan mobilisasi zakat dan wakaf.

Tampak hadir pada acara tersebut antara lain duta besar negara sahabat, organisasi internasional, anggota DPR komisi XI, pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri, OJK, LPS, pimpinan pondok pesantren, dan penggiat ekonomi syariah.

Turut hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres, Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Sholahudin Al Aiyub (IO/RN. KIP-Setwapres).