Makassar, wapresri.go.id – Usai acara Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM), Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla langsung beranjak ke Masjid Al Markas Al Islami untuk menghadiri Super Halal Bihalal dan Diskusi Pemuda Kebangkitan Ekonomi Islam di Jl. Masjid Raya No. 57, Timungan Lompoa Bontoala, Minggu, 24/6.

Dalam sambutannya, Wapres mengatakan bahwa perbandingan jumlah pengusaha muslim dengan penduduk sebagai muslim terbesar tidak seimbang, karena itu semangat dibidang usaha perlu ditingkatkan. Menurutnya, masjid selain untuk sarana ibadah, juga dapat digunakan sebagai tempat  berdiskusi mengenai berbagai hal yang menjadi kekurangan umat Islam utamanya pada bidang usaha.

“Lagipula nabi dulu juga menggunakan masjid untuk sejumlah pertemuan. Karena itu, ekonomi kita lebih banyak dikuasai oleh saudara-saudara kita orang Tionghoa, sehingga tidak seimbang. Kalau tidak seimbang berbahaya buat Sila Kelima  Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Wapres.

Selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Wapres mengungkapkan bahwa misinya ialah selain memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah juga bagaimana masjid memakmurkan jamaahnya.

“Anda semua pasti jamaah masjid di manapun,” tuturnya.

Mendorong masjid memakmurkan jamaanya melalui bidang usahanya, lanjut Wapres, agar anak-muda ini punya semangat untuk terjun dalam dunia usaha, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk maju jadi pengusaha muda.

“Jangan lupa, Rasul sebelum diangkat kenabiannya, dia pengusaha dulu. Salah satu perbuatan Rasul dulu adalah berdagang. Karena itu berdagang sunah rasul,” paparnya.

Dengan demikian maka akan sangat penting mendorong lahirnya pengusaha muda muslim yang akan berpengaruh pada peningkatan jumlah orang mengeluarkan zakat.

“Yang harus diperbanyak membayar zakat. Membayar zakat dilakukan kalau banyak usaha. Itulah maka upaya seperti ini sangat penting,” ungkap Wapres.

Di kesempatan itu, Wapres juga menyatakan rasa syukurnya bahwa hampir sebagian besar mahasiswi Indonesia berjilbab.Hal itu menandakan semakin dekat dengan Allah.

“Suasana masjid, dakwah kita luar biasa. Dakwah di TV saja kurang lebih empat ribu kali dalam setahun. Selain dakwah Ustad-ustad termasuk Ustad Abdul somad, ramai,” tuturnya.

Forum yang digelar atas kerjasama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Gowa, Dewan Masjid Indonesia (DMI), KNPI Sulsel, dan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) ini,  mengangkat tema “Satu Masjid, Satu Komunitas dan Satu Usaha” pungkas Wapres. (RN/SY-KIP Setwapres).