Bandung–wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri acara Penganungerahan Gelar Doktor Honoris Causa (Dr. H.C.) Megawati Soekarnoputri dalam Bidang Ilmu Politik Dan Pemerintahan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad), di Aula Gedung Sanusi, Unpad, Dipati Ukur Bandung, Rabu (25/5/2016).

Mengawali sambutannya, Wapres Jusuf Kalla mengucapkan selamat atas penghargaan yang diraih Megawati, yang merupakan Ketua Umum PDI-P. Menurut Wapres, mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa bukan hal yang mudah karena membutuhkan puluhan tahun untuk membuktikan bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan adalah hal yang benar. Megawati sebagai Presiden Indonesia ke lima telah menjalani puluhan tahun menjadi politisi, memimpin partai dalam berbagai tantangan, menjadi wakil presiden dan presiden. Hal ini, lanjut Wapres, membuktikan bahwa Megawati telah melaksanakan tugas-tugas politik dan pemerintahan dengan menggunakan naluri politik dan pemerintahan, dan sesuai dengan logika yang berjalan dan benar.

“Oleh karena itu, sekali lagi kita memberikan penghargaan, apalagi dalam pemerintahan. Seperti kita ketahui pada masa-masa tahun 2000 sampai 2004 adalah masa dimana akhir krisis masih tetap berada di negeri ini. Malah masa krisis masih ada. Utang banyak, pertumbuhan rendah, dan sebagainya. Dan beliau sebagai Presiden telah melalui tugas-tugas itu dengan baik, karena seseorang dinilai mendapat penghargaan apabila telah melalui ujian, dan ujian itu adalah kenyataan,” papar Wapres.

Wapres menjelaskan, secara sosial politik, pada masa pemerintahannya, Megawati sebagai presiden diuji dengan banyaknya konflik yang terjadi di Indonesia. Mulai dari Papua, Ambon, Poso, Aceh, Kalimantan dan Timor Timur. Banyaknya pengungsi pada waktu itu bahkan mencapai sekitar 1,7 juta pengungsi. Namun, di bawah kepemimpinan Megawati, semua dapat selesai bersamaan dengan membaiknya ekonomi Indonesia.

“Jadi itulah suatu ujian kepemimpinan yang terbaik dan beliau lulus untuk itu. Oleh karena itu, maka penghargaan pada pagi hari ini adalah sangat sangat pantas dianugerahkan kepada Ibu Doktor Hj. Megawati Soekarnoputri. Dan sekali lagi bangsa menyampaikan terima kasih kepada Ibu. dan kami menghormati atas hal tersebut,” seru Wapres.

Wapres juga mengajak generasi muda, dan juga undangan yang hadir, untuk menjadikan pengalaman serta ujian politik Megawati menjadi sebuah pelajaran bahwa generasi muda patut mempelajari pengalaman-pengalaman tersebut, serta membuat tindakan-tindakan yang lebih baik lagi untuk masa datang di negeri ini.

Sebelumnya, Megawati membacakan Orasi Ilmiah berjudul Bernegara dengan Satu Keyakinan Ideologi. Dalam orasinya, banyak hal yang disampaikan Megawati, khususnya untuk generasi muda. Megawati berpesan agar kaum muda tidak menganggap sejarah sebagai barang rongsokan.

“Tahun 2019 saya meyakini lahirnya generasi baru, termasuk dalam ranah politik. Tidak dapat saya bayangkan dampaknya apabila generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa adalah generasi muda yang ahistoris. Bagi saya sejarah adalah harta karun yang begitu berharga,” tegas Megawati.

Selain itu Megawati menjelaskan beberapa tantangan serta ujian kebangsaan yang harus dia hadapi saat menjadi Presiden, misalnya, ia harus menyelesaikan lebih dari 300 ribu kasus kredit macet di BPPN hanya dalam waktu 3 tahun. Sementara saat itu terdapat ketidakpercayaan yang besar terhadap institusi negara, ancaman dis-integrasi dan kerawanan konflik sosial akibat terpuruknya bidang ekonomi serta rendahnya kohesivitas sosial saat itu.

Pada akhir orasi ilmiahnya, Megawati mengajak agar seluruh bangsa mulai kembali menghidupkan ide, pemikiran dan gagasan Bung Karno sebagai penuntun dalam membuat kebijakan politik pembangunan di Indonesia. Kebijakan politik pembangunan yang dimaksud haruslah bersifat ilmiah, dan harus sesuai dengan kondisi dan realitas rakyat, bangsa, alam serta budaya Indonesia.

“Namun demikian Bung Karno berpesan, konsepsi tersebut hendaknya menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh seluruh rakyat karena beliau menghendaki pembangunan dijalankan dengan melibatkan dan mengerahkan seluruh tenaga rakyat,” pesan Megawati.

Doktor Honoris Causa dari Unpad ini merupakan Dr. H.C. pertama dari universitas dalam negeri yang diterima Megawati. Sebelumnya Megawati telah mendapatkan Doktor Honoris Causa dari beberapa negara seperti Jepang, Rusia dan Korea Selatan. Berturut-turut gelar tersebut dalam bidang hukum dan bidang politik.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Rektor Unpad Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, sejumlah menteri dari Kabinet Gotong Royong, serta para petinggi partai politik terutama dari PDI-P. (KIP-Setwapres)