Makassar, wapresri.go.id – Dalam kurun waktu tiga tahun pascapandemi dan terjadinya tensi geopolitik, kondisi ekonomi global masih mengalami ketidakpastian. Namun, dengan menyiapkan program dan kebijakan yang strategis, kondisi ekonomi Indonesia diprediksi masih menguat.

“Namun kita bersyukur, dukungan fundamental ekonomi yang kuat, serta pilihan kebijakan yang tepat, mampu membawa perekonomian Indonesia tumbuh 5,72 persen pada triwulan ketiga tahun 2022 ini,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin ketika menghadiri Silaturahmi dengan Civitas Academica Universitas Muslim Indonesia (UMI), di UMI, Jl. Urip Sumoharjo Km.5, Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (03/12/2022).

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan alasan menguatnya ekonomi Indonesia. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat. Indeks manufaktur ekspansif, ekspor terus tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.

“Di tengah gejolak harga pangan dan energi, Indonesia mendapat keuntungan dari sektor komoditas utama, antara lain kelapa sawit, serta komoditas tambang, dan pertanian lainnya. Keuntungan ini juga dirasakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan dari ekspor nikel, serta ekspor hasil pertanian, perkebunan dan kelautan,” ungkapnya.

Alasan kedua, sambung Wapres, kepercayaan dunia meningkat dan posisi Indonesia di panggung global semakin diperhitungkan.

“Indonesia bahkan dikatakan sebagai salah satu “bintang yang bersinar terang di Asia”, yang memiliki letak, sumber daya dan demografi yang bernilai strategis,” imbuhnya.

Sementara alasan ketiga, Wapres menjelaskan, resiliensi ekonomi dan keuangan syariah selama pandemi terbukti cukup solid. Empat pilar ekonomi dan keuangan syariah sudah berjalan pada lajur yang tepat dan terus berkembang.

“Empat pilar itu adalah pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan, pengembangan dana sosial syariah wakaf zakat infak sadakah dan pengembangan usaha dan bisnis syariah serta mengembangkan para usahawan syariah,” jelas Wapres.

“Kita juga sudah mengembangkan apa yang disebut kawasan industri halal, sudah dibangun di beberapa [wilayah], di Jawa Timur itu ada di Siduarjo, kemudian di Batam, di kepulauan Riau, di Bintan kemudian di Banten, kemudian sedang dipersiapkan di Riau dan saya menunggu di Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar masyarakat terus berkontribusi dalam kemajuan ekonomi dan keuangan syariah melalui program inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Perlu dilakukan penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan,” pesannya.

Dalam acara tersebut, juga diresmikan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulsel.

Sebagai informasi, KDEKS Sulsel ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 2068/X/TAHUN 2022, Tanggal 17 Oktober 2022 tentang Pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Sulawesi Selatan. Langkah strategis Pemerintah Provinsi Sulsel dalam membentuk KDEKS sebagai Lembaga Katalisator bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi tersebut, guna mendukung penguatan ekonomi daerah dan nasional.

Pada kesempatan yang sama, Wapres turut menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama, antara UMI dengan KDEKS Sulsel tentang Literasi Industri Keuangan Syariah, Pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, Sehat), Islamic Social Finance, Ekosistem Wakaf, serta Bisnis Syariah terkait Klinik/Inkubasi Bisnis.

Hadir dalam acara ini, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan jajaran Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel, serta Rektor UMI Makassar Basri Modding.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Muhammad Imam Aziz, dan Robikin Emhas. (DAS/SK – BPMI Setwapres)