Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia akan selalu mendukung Palestina dalam berbagai sektor kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun hubungan people to people. Dukungan tersebut tidak hanya dalam bentuk wacana, tapi juga dibuktikan dalam tindakan nyata, yakni dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kepentingan Palestina.

“Kita [bangsa Indonesia] akan terus berupaya mendukung Palestina. Tidak hanya berupa wacana, tapi kita bersungguh-sungguh membuktikannya dengan tindakan nyata,” tegas Wakil Presiden (Wapres) ketika menerima Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, di kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Kamis (28/2/2019).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, sebelumnya ia telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pemimpin dunia dari negara-negara berpenduduk mayoritas Islam, seperti Turki, Pakistan, dan Malaysia untuk mencari solusi perdamaian di Palestina.

Wapres pun berharap Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) turut memainkan peranannya secara konkret. Meski tiga tahun lalu di Jakarta telah dilakukan Konferensi Tingkat Tinggi OKI untuk mendukung pembebasan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem), menurut Wapres, belum ada resolusi nyata dari hasil konferensi tersebut.

“Tidak hanya meeting, konferensi, kemudian selesai, tapi OKI harus melakukan tindakan yang jelas,” tegasnya.

Sementara, Wapres melanjutkan, Indonesia terus membuktikan komitmennya dalam mendukung perjuangan Palestina. Di bidang ekonomi misalnya, dengan total perdagangan bilateral tahun 2018 yang telah dicapai sebesar 3,5 juta US Dolar, Pemerintah Indonesia (Pemri) berupaya meningkatkan volume perdagangan ke dua negara. Untuk itu, Pemri memberikan perlakuan khusus kepada Palestina agar peroduk-produk mereka dapat dijual di Indonesia dengan harga yang lebih kompetitif.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yang hadir mendamping Wapres menjelaskan, per tanggal 21 Februari 2019, Indonesia telah menghapus tarif bea masuk 0% untuk produk kurma (dates) dan minyak zaitun (olive oil) asal Palestina.

“Sebagaimana intruksi Wakil Presiden, semua zero tax dan tidak ada joint feasibility studi-nya,” ucap Enggartiasto.

Menanggapi hal tersebut Dubes Al Shun, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi untuk pemerintah dan rakyat Indonesia.

“Dari hati yang paling dalam, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan juga masyarakatnya. Dalam sejarah, tidak ada negara di dunia yang memiliki komitmen kuat membantu Palestina seperti Indonesia,” ungkap Al Shun.

Dubes Al Shun menyatakan bahwa ia dan Pemerintah Palestina akan mendukung investasi kedua negara, dengan memfasilitasi produk-produk Indonesia yang masuk ke Palestina.

“Kami juga berusaha mengirim produk yang sudah dikenakan bebas tarif, yakni kurma dan minyak zaitun, sebelum Ramadan,” tuturnya.

Di akhir pertemuan dilakukan penyerahan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang penetapan tarif bea masuk (PMK No. 126/PMK.010/2018) dan tata cara pengenaan tarif bea masuk (PMK No.11/PMK.04/2019) oleh Wapres kepada Dubes Palestina. Ke depan, Indonesia dan Palestina sepakat untuk memperluas kerja sama berupa tambahan produk dalam preferensi tarif serta pembukaan akses pasar dalam skema Preferential Trade Agreement (PTA).

Usai pertemuan, kepada awak media Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir menjelaskan, Menlu Retno Marsudi akan melakukan kunjungan ke Jordania pada 5 Maret, untuk memperkuat dukungan kepada Palestina. Dalam kunjungan tersebut akan disampaikan projek desain bantuan Pemri untuk para pengungsi Palestina melalui UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees) senilai 1 juta US Dolar, diantaranya dengan membuka pelatihan kewirausahaan bagi perempuan pengungsi Palestina, penyerahan bantuan Indonesia bagi rakayat Palestina khususnya bagi penduduk Gaza senilai 845 ribu US Dolar, dan juga melakukan kunjungan ke lokasi pengungsi Palestina.

“Ini antara lain untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina,” pungkasnya.

Hadir mendamping Dubes Al Shun, Wakil Dubes Palestina untuk Indonesia Taher Ibrahim Hamad. Sementara, selain Mendag dan Wamenlu, hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Oke Nurwan, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan, dan Staf Khusus Mendag Bidang Isu Strategis Perundingan Internasional. (SK-KIP, Setwapres)