Malang, wapresri.go.id — Ilmu tidak ada batasnya. Apabila tidak menguasai ilmu, maka ilmu itu akan menguasai kita. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat meresmikan Festival Kebangsaan II 2019 dan Infrastruktur Baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/04/2019).

“Apabila kita tidak bisa membuat ilmu lebih baik, maka kita dikuasai orang lain, kita dimonopoli orang lain,” ungkapnya. “Ilmu merubah sikap, merubah cara,” lanjutnya.

Lebih jauh Wapres menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah modal utama untuk memajukan bangsa selain faktor lain seperti terselenggaranya pemerintahan yang bersih, teknologi yang mutakhir, dan kewirausahaan.

“Sesuatu prestasi tidak mungkin dicapai dengan mudah. Tanpa kesulitan tidak mungkin kita berhasil dengan baik,” jelasnya.

Untuk itu Wapres mengapresiasi spirit dan ide yang dimiliki oleh UMM, karena selain menghasilkan hasil riset yang membanggakan, juga merupakan kampus yang menjunjung tinggi keberagaman. Keberagaman tidak dipandang sebagai hambatan.

Hal ini sesuai dengan kondisi Indonesia yang memiliki kekhususan dibanding bangsa lain, dimana Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah penduduk terpadat ke empat di dunia.

“Penduduk merupakan modal utama. Pernah penduduk dianggap beban. Tapi setelah menyadari bahwa penduduk adalah aset bangsa, bukan beban. Tapi bangsa yang besar justru dapat maju,” ungkapnya.

“Kita hargai kebhinekaan kita. Perbedaan bukanlah kelemahan, tapi kekuatan,” tambah Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres mengharapkan agar Festival Kebangsaan ini dapat menjadi ajang persamaan dan kemajuan untuk memajukan bangsa.

“Negara punya batas, tapi bangsa tidak punya batas. Batasannya adalah perasaan, persatuan, kemajuan. Karena itulah Festival Kebangsaan artinya ialah festival kemajuan, festival kebersamaan. Karena kebersamaan memajukan kita semua,” tutupnya.

Sebelumnya, Rektor UMM Malang, Fauzan, melaporkan bahwa Festival Kebangsaan yang bertajuk “Mengukuhkan Semangat Kebhinekaan menuju Indonesia Berkemajuan” ini diadakan dalam rangka peresmian infrastruktur baru yang dibangun oleh UMM diantaranya Gedung Kuliah Bersama, Hotel Pendidikan Kapal Garden Hotel, Jembatan, dan Rumah Susun Mahasiswa di lingkungan Rumah Sakit UMM.

Sementara di tempat yang sama, Ketua Badan Pembina Harian UMM Malang, A. Malik Fadjar dalam sambutannya menyampaikan quote yang pernah disampaikan Wapres sehingga menjadi inspirasi UMM dalam menjunjung perbedaan. Pernyataan tersebut sangat penting untuk diimplementasikan dalam mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan kokoh berdasarkan Pancasila.

“Pandanglah, pahamilah Pilpres sebagai pertandingan bulu tangkis. Jangan sampai petanding dan penonton tidak paham aturan sehingga sakit,” ungkapnya.

Saat Wapres akan beranjak ke bandara, Wapres sempat menghentikan laju kendaraannya untuk menemui dan menyapa para mahasiswa UMM yang hadir namun berada di luar gedung acara.

Hadir mendampingi Wapres Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Tim ahli Wapres Sofjan Wanandi, (NN/RN, KIP-Setwapres).