Jakarta, wapresri.go.id – Inggris saat ini semakin diminati oleh para pelajar Indonesia sebagai negara tujuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

“Pemerintah Indonesia saat ini memiliki program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan –Red) dan setiap tahun ada sekitar 3.000 pelajar Indonesia yang mendapatkannya. Sebagian besar di antara mereka memilih kuliah di Inggris,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima kunjungan Utusan Khusus Bidang Perdagangan Kerajaan Inggris untuk Indonesia Richard Graham M.P. di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Wapres mengatakan, paling tidak ada tiga faktor yang menyebabkannya, yaitu standar pendidikan di Inggris yang tinggi, biaya pendidikannya yang relatif lebih terjangkau dibanding negara lain di luar negeri, dan masa studinya yang lebih singkat.

Saat ditanya mengenai kemungkinan perguruan tinggi Inggris membuka kampus di Indonesia, Wapres mengatakan peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak membolehkannya.

“Yang mungkin untuk dilakukan adalah joint program atau joint campus antara perguruan tinggi di Inggris dan Indonesia,” terangnya.

Namun, lanjut Wapres, tidak menutup kemungkinan peraturan tentang pelarangan pendirian kampus asing di dalam negeri itu direvisi di masa depan. “Pasti akan lebih hemat bila kita mendatangkan profesor dari Inggris ke Indonesia daripada kita mengirim mahasiswa kita ke sana,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Richard juga mengapresiasi kerja sama antara Indonesia dan perusahaan jasa pengendali lalu lintas udara terkemuka di Inggris NATS untuk meningkatkan kualitas sistem penerbangan di Indonesia.

“Saya juga memuji langkah Anda dalam memperbaiki infrastruktur bandara-bandara di Indonesia, salah satunya dengan memperpanjang landasan pacu,” kata Richard.

Sistem dan infrastruktur penerbangan yang baik, lanjutnya, diyakini akan mendorong tumbuhnya perekonomian dan meningkatnya jumlah wisatawan dari kedua negara. Hingga akhir 2016, tercatat wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia mencapai 25 persen dari keseluruhan wisatawan asal Eropa.

“Ini jumlah terbesar di antara wisatawan asal Eropa yang mengunjungi Indonesia,” ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik yang mendampingi Richard dalam pertemuan itu. (FM, KIP Setwapres)