Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengundang segenap Pengurus Pusat (PP) DMI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pemuka Agama Islam untuk berbuka puasa bersama, sekaligus peluncuran kegiatan Rencana Aksi Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (RAN SEMARAK) DMI, di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (20/5/2019).

“Acara ini disamping buka puasa bersama, juga dimaksudkan untuk silaturahim kepada kita semua, dan juga sekaligus meresmikan RAN SEMARAK,” ujar Wapres.

Gerakan SEMARAK ini, tambah Wapres, bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak sejak awal untuk mencintai dan beraktivitas di masjid, serta mengajarkan bagaimana anak-anak dapat dekat dengan masjid.

“Sekarang di mana-mana masjid ada pengajian, ada iqro, dan berbagai macam kegiatan lainnya, karena itu kita teruskan dan lanjutkan semuanya,” sambungnya.

Lebih jauh Wapres mengatakan bahwa DMI mempunyai program untuk membentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi masjid yang memiliki ruang yang memadai. Saat ini baru sekitar 4.000 PAUD sudah terbentuk di masjid-masjid atas bantuan dan dukungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Agama.

“Gerakan SEMARAK ini dimulai dengan percontohan di 10 daerah atau provinsi, dan daerah tersebut menjadi percontohan nasional yang memanfaatkan masjid dengan berbagai aspek-aspeknya. Masjid bukan hanya sebagai tempat untuk berbicara keagamaan, tetapi juga memberikan kemakmuran bagi masyarakat disekitarnya,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga berpesan agar seluruh bangsa Indonesia menjaga keamanan dan memanfaatkan masjid sesuai dengan fungsinya, tidak menggunakan masjid sebagai tempat pertentangan politik antar jamaah.

Sebagai informasi, Gerakan RAN SEMARAK merupakan salah satu program yang digagas oleh DMI untuk menjadikan fungsi masjid sebagai lingkungan alternatif bagi tumbuh kembang anak. Masjid memiliki peran penting terhadap pembentukan karakter anak agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, bermoral, dan bermartabat.

RAN SEMARAK ini disusun untuk menjadi pedoman bagi DMI pada semua tingkatan dalam mengimplementasikan Gerakan SEMARAK dan juga menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan lainnya yang akan berpartisipasi dalam mewujudkan Gerakan RAN SEMARAK DMI.

Wapres pun mengapresiasi Ketua PP DMI Bidang Pemberdayaan Potensi Muslimah, Anak, dan Keluarga (PPMAK) Maria Ulfah Anshor atas inisiatifnya untuk menjadikan masjid ramah anak dan lingkungan, sehingga kegiatan dakwah dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Selain itu, Wapres juga mengapresiasi seluruh jajaran DMI, serta pihak lain yang turut mendukung terlaksananya program ini.

“Saya berterima kasih kepada rekan-rekan Pengurus DMI, mulai dari Wakil Ketua dan lainnya yang telah melaksanakan banyak hal seperti ini,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Ketua PP DMI Bidang PPMAK Maria Ulfah Anshor melaporkan bahwa Gerakan SEMARAK ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Silatnas yang telah diselenggarakan DMI pada tanggal 12-13 Maret 2019.

“RAN SEMARAK ini sebagai bentuk komitmen DMI dalam berpartisipasi mewujudkan Indonesia Ramah Anak pada 2030, dengan semangat agar anak-anak sejak dini mendapat bimbingan yang optimal dalam beribadah di masjid tanpa harus dihardik, dipinggirkan, bahkan diusir tanpa ada pendampingan dari orang dewasa,” jelasnya.

Maria pun menjelaskan salah satu bentuk konkret dari pendekatan Masjid Ramah Anak, di antaranya tidak mengunci halaman masjid di luar waktu sholat, tetapi sebaliknya memberi ruang bagi anak-anak untuk melakukan berbagai kegiatan positif di lingkungan masjid.

“Sehingga masjid menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berkumpul, tidak hanya sebatas untuk sholat dan mengaji, bahkan masjid bisa menjadi pusat kreativitas Anak untuk melakukan berbagai kegiatan inovatif, kreatif, dan rekreatif yang aman dan nyaman serta terhindar dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi,” urainya.

Setelah peluncuran RAN SEMARAK DMI, acara dilanjutkan dengan tausyiah jelang buka puasa oleh Prof. Dr. KH. Muhammad Quraish Shihab, yang menyampaikan bahwa ceramah agama itu tidak ditentukan suksesnya oleh gelak tawa atau ratap tangis pendengarnya, tetapi minimal tersingkap darinya kekaburan menyangkut ajaran agama dan tertanam di dalam hatinya kesadaran tentang ajaran agama ini.

Selepas kumandang adzan Magrib, Wapres dan para undangan menikmati ta’jil yang disiapkan dan melaksanakan salat Maghrib berjamaah, yang dilanjutkan dengan menyantap hidangan buka puasa. Adapun menu utama makanan yang disajikan, antara lain ayam rujak, garang asem, udang goreng tepung, dan ikan asem manis, sementara hidangan tambahan lainnya adalah bakso, dimsum, bakwan malang, dan mie Jawa.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi Husein Abdullah, serta Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra. (ASK/AF/SK-KIP, Setwapres)