Sumedang, wapresri.go.id – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan lembaga yang menyiapkan kader pemerintah, tidak hanya di pusat tetapi juga di daerah. Untuk itu, dalam mendukung pemerintahan otonomi daerah, calon muda praja (capraja) IPDN diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan semangat jiwa nasional, jiwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika melantik 1.994 orang calon muda praja menjadi muda praja angkatan XXIX Tahun 2018 di Kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Jum’at, 2/11.

“Pemerintahan kita sangat otonomi, artinya Anda merupakan garda terdepan untuk mengetahui keinginan masyarakat. Untuk menjalankan keinginan masyarakat itu, pemerintah juga sudah sangat berubah,” tambah Wapres.

Terkait perubahan ini, Waprespun membandingkan, pada masa lalu, saat pemerintahan masih sentralistik, anggaran terbesar adalah anggaran pusat, sedangkan saat ini yang terbesar adalah anggaran daerah.

“Anggaran daerah pun bertingkat, mulai dana desa, kabupaten/kota, provinsi dan sampai ke pusat. Hal-hal itu artinya adalah anda menjalankan otonomi dengan jiwa nasional,” tuturnya.

Lebih jauh Wapres mengingatkan, tanpa jiwa tersebut tentu Indonesia akan terpecah belah. Untuk itu juga, dalam beberapa tahun terakhir tamatan IPDN atau pamong praja akan ditugaskan bukan di daerah asal, tetapi di daerah lain agar mereka memahami bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki perbedaan masalah di tiap daerah.

“Lulusan IPDN bukan hanya belajar tentang sistem pemerintahan, tapi juga belajar bagaimana bangsa yang besar ini dalam bentuk Bhinneka Tunggal Ika, bagaimana persatuan itu tetap dijaga, dan bagaimana perbedaan-perbedaan itu bukan melemahkan bangsa, tapi memperkuat negara,” pesan Wapres.

“Sebagai capraja, Anda merupakan ujung tombak terdepan pemerintahan, yang akan berhadapan dengan masyarakat yang kita pimpin. Andalah yang akan mendengarkan keinginan masyarakat tentang apa yang harus kita bangun pada bangsa ini,” jelas Wapres.

Dalam acara pelantikan yang dipimpin oleh Wakil Walikota Jakarta Selatan, A.M. Muchtar yang juga merupakan alumni IPDN angkatan pertama ini, Wapres mengingatkan kondisi dunia kini yang sangat berkembang cepat. Baik teknologi, keinginan masyarakat dan tuntutan masyarakat yang berkembang. Capraja akan menghadapi situasi yang berbeda dibandingkan pada masa-masa yang lalu.

“Pada dasarnya lulusan IPDN atau pamong praja, harus menjalankan otonomi pemerintahan yang baik, menjalankan demokrasi yang baik, menjalankan keterbukaan yang baik dan mengikuti teknologi yang baik,” ingat Wapres kepada peserta yang hadir.

Wapres melanjutkan, para pengajar di IPDN akan membawa capraja ke jalan yang baik menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Untuk itu mereka diharapkan mendengarkan pelajaran yang diberikan para pengajar.

Ke-1.994 orang calon praja ini merupakan calon praja yang telah bersaing dengan 44 ribuan generasi muda yang mendaftar pada tahun ajaran 2018-2019. Dari 44 ribu orang tersebut, hanya sekitar 5% yaitu 1.994 orang yang lulus seleksi. Oleh karena itu, Wapres Jusuf Kalla berharap, calon muda praja yang dilantik ini mengikuti pendidikan dengan baik.

“Saya mendengarkan dan mengetahui bahwa Anda mendapat pelatihan disiplin di kepolisian dan juga di akademi militer, hal ini tentu untuk mengetahui bahwa disiplin itu sangat penting. Walaupun harus dipahami, seorang pamong praja wajib disiplin tapi tentu bukan disiplin ala militer. Disiplin yang dekat dengan rakyat dan tentu mengetahui keinginan dan apa yang harus dilakukan sebaik-baiknya,” jelas Wapres.

Calon muda praja dapat memiliki karier baik dari yang terendah seperti lurah, hingga menteri.

“Oleh karena itu, karier sebagai pamong praja penuh gejolak dan penuh juga dengan jalan karier yang baik. Semuanya tergantung kepada sikap, perilaku dan kemampuan Anda semuanya.”

Di akhir sambutannya, Wapres mengucapkan selamat dan menitipkan harapan kepada calon muda praja IPDN yang dilantik.

“Saya berharap, Anda dapat menjalankan apa yang telah digariskan, baik etika atau pedoman yang telah dibaca, menghormati guru dan juga menjalankan tugas sebaik-baiknya,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta agar calon muda praja mengingat dan menjalankan amanat Wapres Jusuf Kalla sebagai modal belajar dan bekerja sebagai calon pamong praja sehari-hari.

“Saya ingin berpesan, camkan dengan baik arahan Bapak Wapres sebagai modal bertugas sehari-hari. Ucapkan terima kasih kepada Tuhan berkesempatan mengabdi di IPDN. Serta mohon doa restu dan terima kasih kepada orang tua yang telah menghantarkan Anda semua mengabdi ke IPDN untuk bangsa dan negara,” pesan Mendagri.

Ia juga mengingatkan, agar calon muda praja menjaga persatuan kesatuan dan jaga wibawa IPDN serta Kemendagri. Sebab, IPDN akan memecat praja IPDN yang terlibat kasus kekerasan, baik berkelahi atau melakukan kekerasan terhadap bawahan, dan terlibat narkotika dan obat-obatan terlarang.

“Tantangan bangsa ini adalah narkoba, kalau Anda pengguna akan diberhentikan dengan tidak hormat,” tegasnya.

Selanjutnya, Mendagri berharap agar seluruh praja IPDN memiliki impian dan imajinasi saat menjalankan tugas belajar di institusi yang didirikan Presiden Soekarno tersebut. Sehingga, mereka memiliki konsep dalam memperjuangkan bangsa dan negara menghadapi tantangan yang semakin komplek.

Selain Mendagri Tjahjo Kumolo, tampak hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Bidang Penanggulangan Kemisikinan dan Otonomi Daerah Syahrul Ujud, dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto (GSH/SK, KIP-Setwapres)