Jakarta, wapresri.go.id — Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meresmikan JK Entrepreneurial Leadership Center (JK ELC) di Auditorium Mayapada Tanri Abeng University, Jakarta Selatan, Jumat (23/03/2019).

“JK ELC dilatarbelakangi pengalaman kepemimpinan saya di bidang usaha dan pemerintahan,” ucap Wapres mengawali sambutannya.

Wapres menjelaskan, kepemimpinan pada dua bidang ini memiliki tujuan dan proses yang berbeda.

“Di entrepreneur tujuan ditetapkan terlebih dulu baru proses, sebaliknya public sector sangatlah sulit mengubah proses atau kebijakan, sehingga tujuan yang menyesuaikan. JK ELC mengolaborasikan keduanya,” urai Wapres.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia bertujuan untuk mendidik masyarakat agar dapat meningkatkan kualitasnya, terlebih lagi di era Revolusi Industri 4.0. Dengan adanya perkembangan teknologi ini, menyebabkan terjadinya revolusi entrepreneur.

“Bidang usaha masa kini perlu inovasi dan sharing. Karena hal ini ada perusahaan yang untungnya tidak besar namun sahamnya naik terus. Begitupun perguruan tinggi, dosen dapat mengajar dari mana saja, mahasiswa pun demikian,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor Tanri Abeng University (TAU) Tanri Abeng menyampaikan bahwa JK ELC merupakan bagian dari TAU yang telah direncanakan cukup lama. Untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, TAU bekerja sama dengan beberapa universitas dari Inggris, Australia dan Korea Selatan.

“Mengapa leadership? Karena ini menjadi tantangan terbesar. Mengapa JK? Karena beliau adalah brand dan aset bangsa yang kreatif, inovatif, dan atraktif. Hal-hal yang sangat dipenuhi dalam entrepreneurial. Dan tentunya kami bekerja sama dengan universitas manca negara untuk mendukung program pembelanjaran di TAU,” jelasnya.

Selanjutnya, peresmian JK ELC ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wapres dan Tanri Abeng.

Turut hadir mendampingi Wapres, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, serta Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Sjahrul Udjud. (RMS/AF/SK-KIP, Setwapres)