Makassar. Keberagaman dan perbedaan yang dimiliki Indonesia saat ini, seyogyanya dapat menjadi kekuatan bangsa apabila dapat disatukan dan dikelola dengan baik. “Di atas foto Presiden dan Wakil Presiden biasanya ada foto Garuda, disitu tertulis Bhineka Tunggal Ika, kekuatan bangsa ada disitu, bahwa bangsa ini walaupun bermacam-macam tapi satu, karena itulah maka maksud kita berkumpul disini mempraktekkan Bhineka Tunggal Ika,” ujar Wakil Presiden (Wapres) pada Musyawarah Besar X Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang digelar di Menara Bosowa Makassar, Sabtu, 1 November 2014.

Selanjutnya dalam musyawarah yang bertajuk “Merajut Keberagaman, Memperkuat Keutuhan Bangsa” itu, Wapres mengapresiasi kedewasaan berdemokrasi bangsa Indonesia, yang dinilainya lebih baik dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya. Kematangan demokrasi diwujudkan dengan tidak adanya konflik yang menimbulkan korban jiwa dalam pelaksanaan dua pemilu pada tahun ini. “Kalau di Philipina, Thailand, Pakistan, India, Afganistan, Irak dan sebagainya. Kalau ada pemilu, kurang ratusan orang yang terbunuh, bukan pemilu mereka itu, masih ada bom dan macam-macam,” jelas Wapres

Selain keberhasilan dalam berdemokrasi yang patut disyukuri tersebut, Wapres tidak memungkiri perlunya ada perbaikan dan pembenahan dalam hal keadilan dan pemerataan pengelolaan sumber daya bernilai ekonomi. “Kita masih mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam hal keadilan berekonomi, menikmati hasil kebangsaan kita yang harus kita perbaiki,” ujar Wapres.

Lebih jauh Wapres mendorong agar bangsa ini mengejar ketertinggalannya dan berkembang menjadi bangsa yang maju. Wapres berpandangan sebuah negara akan maju bila memiliki tiga unsur, yakni masyarakat yang bersemangat, ilmu pengetahuan yang berkembang dan pengelolaan pemerintahan yang baik. “Dan itulah gabungan dari semangat, ilmu pengetahuan dan pemerintahan yang baik akan memajukan suatu bangsa itu,” terang Wapres.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres tak lupa berpesan secara khusus kepada pelajar dan mahasiswa Sulawesi Selatan agar meningkatkan kualitas pendidikannya dengan inovasi dan pemikiran-pemikiran yang maju bukan sebaliknya dengan unjukrasa atau perkelahian. “Jangan anda terkenal karena suka berkelahi, suka demo disini, tapi anda harus terkenal karena inovasi dan pemikiran-pemikiran yang baik, karena itulah maka suatu kehidupan yang penuh inovasi dibutuhkan pada masa-masa yang akan datang bangsa ini,” pesan Wapres menyemangati.

Di sisi lain, sedikit keluar dari tema dan sebelum mengakhiri sambutannya, Wapres sempat menyentil dan mengkritisi fenomena kebakaran yang muncul akhir-akhir ini di beberapa daerah. Wapres menghimbau para anggota KKSS yang kebanyakan adalah pengusaha dan pedagang pemilik kios-kios pasar agar menjaganya dengan baik, bila diperlukan untuk memberikan pelatihan pencegahan kepada mereka. “Karena itu, pernah saya sarankan kepada Pak Ketua, bahwa nanti salah satu acara KKSS adalah pelajaran tentang menjaga agar jangan terjadi kebakaran,” pesan Wapres disambut riuh tepuk tangan peserta KKSS.

Sementara itu musyawarah KKSS yang diikuti oleh sekitar 300 anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KKSS H. Abdul Rivai dalam laporan singkatnya mengharapkan pengurus baru dapat menghasilkan keputusan penting dalam musyawarah nantinya. “Semangat kepengurusan baru KKSS diharapkan dapat menelurkan keputusan-keputusan penting dalam Mubes kali ini,” ujar Abdul Rivai. (Taufik Abdullah)

****