Aquaculture

Jakarta. Pembukaan Indonesia Aquaculture 2015. Budidaya perikanan diharapkan dapat terus berkembang produktivitasnya dengan penggunaan teknologi. “Bicara budidaya perikanan adalah bagaimana menambahkan teknologi, dan keterampilan kepada masyarakat dengan alam yang tersedia. Dan teknologi itu sudah dibikin, mudah dan cepatnya,” tutur Wapres saat membuka Indonesia Aquaculture 2015 di Indonesia Convention Exhibition, BSD Tangerang Selatan pada Kamis, 29 Oktober 2015.

Pemanfaatan teknologi, lanjut Wapres, selain menaikkan produktivitas, tentu akan menambah pendapatan yang berimbas pula pada perbaikan kesejahteraan petani dan nelayan.
“Maka agar pendapatan petani dapat meningkat, tentu ada input teknologi, input skill, input teknologi yang dapat meningkatkan kreativitas itu sendiri,” ucap Wapres.

Menurut Wapres, Budidaya perikanan memiliki prospek bisnis yang tak kalah baiknya dibandingkan dengan perikanan tangkap, terutama aspek nilai ekonomisnya.

“Dari segi bisnis juga, kalau perikanan tangkap susah dapat kredit, karena jaminan susah dipegang, tapi kalau perikanan budidaya, bagi perbankan lebih mudah karena mempunyai agunan atau bukti proyek yang dapat dilaksanakan,” jelas Wapres.

Lalu kelebihan lain yang dimiliki oleh budidaya perikanan, kata Wapres, dapat menggerakkan kaum wanita untuk turut berkecimpung dan mengelola sektor perikanan. Hal itu dinilai Wapres, merupakan bentuk kesetaraan gender, mengingat selama ini nelayan selalu didominasi kaum pria.

“Karena wanita juga dapat menjaga kolam, dapat memberikan benih, menebarkan pupuk dan sebagainya. Karena itu kemudian dapat mengelolanya, jadi sangat bagus untuk kesetaraan gender,” terang Wapres.

Dalam kesempatan ini, Wapres mengingatkan agar tetap menjaga kelestarian alam dan ekosistem laut dan danau sebagai sumber daya alam yang dianugerahkan Tuhan kepada Indonesia.

“Jadi apabila di Cirata, di Toba atau pun di tempat lain, di sumatera, haruslah sesuai dengan aturan juga. Agar tidak di laut over fishing, di sini over fishing, keramba begitu. Jadi bagi masyarakat juga harus memiliki disiplin. Takut nanti kalau berlebihan. Diminta jangan berlebihan tetap dia jalankan, takutnya nanti Ibu Susi datang bakar bakar keramba itu lebih bahaya lagi itu kan,” seru Wapres disambut gelak tawa hadirin.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melaporkan bahwa Indonesia pada tahun 2015 telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan jumlah industri budidaya perikanan.

“Tahun 2016 dari anggaran KKP sudah diplot untuk stakeholder tidak boleh kurang dari 70%, dimana 70% dibagi atas 2-3 kelompok yaitu kelompok tangkap atau dari sumber daya laut tangkap dan sumber daya budidaya dan juga ekosistem itu sendiri,” ujar Menteri Susi.