Bandung-wapresri.go.id. Trust (kepercayaan) adalah modal utama bagi akuntan profesional, selain pengetahuan, keterampilan, transparansi, dan akuntabilitas. Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka  Regional Public Sector Conference (RPSC) ke-4, Konvensi Nasional Akuntasi (KNA) ke-8, dan Peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ke-59 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (8/12) pagi.

Wapres mencontohkan, perusahaan jasa akuntansi Arthur Andersen yang tersohor di Amerika Serikat gulung tikar bukan karena merugi, melainkan karena terlibat dalam beberapa dugaan audit yang tidak akuntabel hingga publik kehilangan kepercayaan terhadapnya.

Akuntan, lanjut Wapres, adalah profesi yang penting dan menuntut adanya kepercayaan.

“Karena hanya orang-orang terpercaya saja yang bisa masuk ruang-ruang rahasia perusahaan untuk menghitung asetnya,” tutur Wapres.

Dalam acara tersebut, Wapres juga mencermati program pengampunan pajak (tax amnesty) yang digulirkan oleh pemerintah.

“Semua berharap (program ini) berhasil. Tetapi, harapannya jangan berulang lagi di masa depan, karena tax amnesty ini sesungguhnya mengampuni orang yang salah,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan ucapan selamat kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berulang tahun ke-59.

Wapres berharap, organisasi profesi akuntan ini dapat mengembangkan prosedur tata kelola dan sistem keuangan yang lebih baik.

“Akuntan juga harus punya keberanian untuk memastikan agar sistem itu berjalan,” tegas Wapres.

Sebelumnya, Ketua IAI yang juga Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam sambutannya mengatakan, RPSC dan KNA merupakan ajang empat tahunan guna membangun komitmen para akuntan untuk turut membangun negeri serta merespon perubahan dunia yang sangat dinamis.

“IAI berkomitmen untuk mewujudkan transparansi dan tata kelola ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Mardiasmo.

RPSC dan KNA yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-59 IAI ini, menurut Mardiasmo, terasa istimewa karena pada acara ini akan diluncurkan Kode Etik Akuntan Profesional.

“Selain itu, dalam konvensi ini juga akan diluncurkan IAI kompartemen akuntansi syariah dan Forum Konsultan Jasa Akuntan (KJA) Indonesia,” imbuhnya.

Dalam rangkaian peringatan HUT IAI ke-59 yang bertema “Akuntan Profesional Membangun Negeri”, ungkap Mardiasmo, telah dilakukan beberapa kegiatan seperti Gebyar Ujian Beasiswa Chartered Accountants (CA) bagi 2.000 mahasiswa akuntansi se-Jawa Barat, gerakan Akuntan Mengajar di 76 SMK di Jawa Barat, dan Klinik Akuntansi dan Pajak gratis bagi para pelaku usaha di Jawa Barat.

Selain itu, lanjutnya, pada konvensi ini IAI juga menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Mikro, Kecil dan Menengah.

“Ini merupakan upaya IAI dalam mendukung sektor UMKM mewujudkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas agar terus berkembang dan mendukung perekonomian bangsa,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (KIP, Setwapres)