Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Country Manager International Budget Partnership; seluruh Pimpinan Koalisi Masyarakat Sipil, KNTI, SPRI, Seknas FITRA, Perkumpulan Inisiatif dan Kota Kita; dan para Hadirin dan Peserta Seminar yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karunia-Nya, sehingga kita dapat menghadiri Seminar Nasional Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pengentasan Kemiskinan.

Hadirin sekalian, angka kemiskinan di Indonesia per Maret 2022 tercatat sebesar 9,54%. Artinya, masih terdapat 26,16 juta masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

Menilik lebih jauh, penduduk miskin perdesaan terdata sebanyak 12,29% dan penduduk miskin perkotaan 7,5%, sementara kemiskinan di wilayah pesisir relatif lebih tinggi, yaitu mencapai 12,5%.

Ke depan, pengentasan kemiskinan tetap menjadi agenda pemerintah, dengan fokus pada percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara menyeluruh, tidak hanya di wilayah perdesaan, tetapi juga perkotaan hingga pesisir.

Bahkan, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada akhir 2024. Target ini 6 tahun lebih cepat dibandingkan komitmen global pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menghapus kemiskinan ekstrem tahun 2030.

Dalam upaya akselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah telah menetapkan tiga strategi utama, yaitu (1) pengurangan beban pengeluaran, (2) peningkatan pendapatan, dan (3) penurunan jumlah wilayah kantong-kantong kemiskinan.

Pemerintah juga melaksanakan kebijakan afirmatif dari sisi anggaran, perbaikan data dan pensasaran, serta penguatan pelaksanaan melalui pendekatan konvergensi, agar target eliminasi kemiskinan ekstrem tahun 2024 bisa tercapai.

Hadirin yang terhormat, di tengah berbagai upaya tersebut, ancaman resesi global, perubahan iklim, dan faktor geopolitik menjadi tantangan serius bagi penanggulangan kemiskinan.

Meskipun saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi masih terjaga, antisipasi atas segala kemungkinan tetap perlu disiapkan. Ketahanan energi dan ketahanan pangan harus menjadi orientasi utama pemerintah, khususnya untuk menjamin kebutuhan pangan dan energi masyarakat tercukupi dan berkelanjutan.

Untuk itu, pemerintah antara lain telah memperkuat skema perlindungan sosial dan subsidi, utamanya bagi kelompok miskin dan rentan, serta memperkuat sektor usaha melalui Jaring Pengaman Sektor Riil dan Jaring Pengaman Sektor Keuangan.

Tentu saja pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Upaya menanggulangi kemiskinan dan mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kelompok dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil.

Hadirin yang berbahagia, demokrasi Indonesia memberikan ruang bagi masyarakat sipil untuk berperan aktif dan partisipatif mengawal pembangunan agar sesuai dengan amanat konstitusi.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan suara dan kepentingan kelompok marginal didengar dan dipertimbangkan, utamanya dalam proses pengambilan kebijakan yang berdampak bagi kehidupan mereka. Hal ini termasuk memastikan mobilisasi dan alokasi anggaran negara dapat dikelola secara terbuka dan akuntabel. Dengan demikian, seluruh pembiayaan diharapkan akan betul-betul berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang paling membutuhkan.

Dalam kesempatan ini, saya sampaikan apresiasi atas inisiatif dan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan rekan-rekan Koalisi Masyarakat Sipil, bersama warga masyarakat yang mewakili kelompok masyarakat miskin kota dan nelayan kecil atau tradisional.

Seminar ini saya harapkan dapat menjadi platform yang mewadahi kontribusi dan penguatan kolaborasi Koalisi Masyarakat Sipil, guna meningkatkan transparansi anggaran agar lebih bermanfaat bagi publik.

Ke depan, saya menantikan konsistensi, kehadiran, dan peran serta seluruh elemen bangsa, termasuk masyarakat sipil di dalamnya, guna mewujudkan Indonesia bebas kemiskinan, kesenjangan, dan ketertinggalan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai semua upaya yang kita lakukan. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***