Jakarta, wapresri.go.id – Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menghasilkan produk yang inovatif, kerja sama triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor industri menjadi elemen penting.

“Selain harus berorientasi ke depan, hasil penelitian perlu dikolaborasikan dengan pihak lain sehingga bisa berkembang menjadi suatu produk. Tanpa kerja sama, tidak akan menghasilkan produk,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Pemerintah Kabupaten Tangerang, Universitas Paramadina, dan Sinar Mas Land di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (15/1).

Nota kesepahaman ini menandai kerja sama pembangunan Galeri Ilmu Pengetahuan, Teknologi , dan Inovasi di kawasan Serpong, Tangerang, Banten serta menjadi upaya untuk mendukung target pemerintah mewujudkan Puspiptek sebagai National Science and Technology Park (N-STP) pada 2019.

Silicon Valley ala Indonesia

Wapres kemudian mencontohkan Silicon Valley yang berhasil menjadi pusat pengembangan teknologi di Amerika Serikat. Meski usianya lebih muda daripada Puspiptek, kata Wapres, Silicon Valley relatif lebih berkembang karena mampu menjadi wadah kolaborasi para peneliti universitas, wirausahawan muda, dan pengembang.

Namun, Wapres mengingatkan, Indonesia tidak harus serta merta mengopi seratus persen apa yang ada di Silicon Valley.

“Jangan menjiplak Silicon Valley! (Kita) harus membuat sesuatu yang spesifik sesuai kekayaan Indonesia,” tegas Wapres.

Pada acara yang juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir itu, Wapres kembali menekankan bahwa hasil penelitian harus terus dikembangkan hingga menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan.

“Penelitian tanpa menghasilkan produk adalah sia-sia. Hasil penelitian jangan hanya sekadar jadi persyaratan pendidikan, yang lebih penting adalah pengembangannya,” tegasnya. (AKS/FM, KIP Setwapres)