Jakarta, wapresri.go.id – Rasio antara dosen dan mahasiswa di Indonesia cukup tinggi. Tentu banyak masalah untuk hal ini. Masalahnya sangat kompleks, antara kualitas pendidikan dan kuantitas mahasiswa di perguruan tinggi harus dibenahi. Jika kuantitas mahasiswa besar, pasti akan sulit untuk menjaga terus menerus kualitasnya.

Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla disela-sela menerima kunjungan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) M. Budi Djatmiko di Kantor Sekretariat Wakil Presiden pada hari Selasa, 6 Februari 2018.

Wapres menambahkan kualitas versus biaya di perguruan tinggi swasta, kalau mau perkecil rasio, maka SPP nya tinggi, bisa tidak hal itu dicapai. Belajar dari universitas-universitas yang ada, kelihatannya hal ini tidak menjadi masalah, orang mau bayar mahal asal kualitasnya baik. Wapres mengandaikan universitas itu kayak restoran, yang penting makanannya enak maka orang akan bayar.

Dalam kunjungannya, Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko menyampaikan tujuannya untuk mengundang Wapres agar hadir dan memberikan keynote speech pada acara Rapat Kerja Nasional dengan peserta sekitar 700-an orang yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Februari 2018 di Hotel Aryaduta Palembang Sumatera Selatan.

Turut hadir bersama Ketua Umum APTISI, para pengurus APTISI yang terdiri dari Sekjen Yudi Julius, Wasekjen Zaharuddin, Wakil Ketua Bidang Uji Kompetensi dan Sertifikasi Irzanita Wathan, Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri George Iwan Marantika, Wakil Ketua Bidang Teknologi dan Inovasi Eddy Soeryanto Seogoto, Ketua APTISI wilayah II-A Sumatera Selatan, Bangka Belitung Muhamad Helmi, Ketua APTISI Wilayah IV-B/Banten Abas Sunarya, Divisi Bidang Uji Kompetensi dan Sertifikasi EK Budi Santoso, dan Divisi Bidang Hubungan Luar Negeri Rr. Iswachyu Dhaniarti.

Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Sofyan Wanandi dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto (AS, KIP Setwapres).