Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pagi ini bertolak ke Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Senin 12/3.

Menggunakan pesawat Kepresidenan BAe-RJ 85 dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla tinggal landas menuju Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarno, Kabupaten Boyolali pada pukul 08.00 WIB.

Di Surakarta, Wapres akan menghadiri Dies Natalis Ke-42 Universitas Sebelas Maret dan menerima penganugerahan UNS Award 2018 “Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya“.

“Ini merupakan penghargaan tertinggi UNS di bidang sosial dan kemanusiaan. Kami melihat kepeoporan Bapak dalam bidang sosial dan kemanusiaan dan sumbangan penting Bapak dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, misalnya dengan ide awal penggabungan Kemenristek dengan Dikti.” Kata Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ravik Karsidi saat audiensi di Kantor Wapres di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (6/2) lalu.

Si Tangan Dingin

Ravik yang pernah menjabat menjadi ketua Forum Rektor Indonesia Tahun 2014 itu lebih lanjut menyebut Wapres sosok bertangan dingin yang gigih dan sabar dalam berkarya.

“Utamakan dialog. Senyum dapat mengalahkan kemarahan. Mengalah adalah harga yang mahal, jalan besar menuju perdamaian. Menyelesaikan konflik harus dengan tangan dingin, itu beberapa hal yang kami garis bawahi dari Bapak dan akan kami masukkan dalam naskah akademik sebagai pembelajaran bagi mahasiswa kami.” terang Ravik tentang kiat-kiat jitu Wapres dalam menjalankan misi sosial dan kmanusiaan selama ini.

Setelah itu, Wapres dan rombongn menuju Posyandu Permata Bunda, yang letaknya di Jl. Bangau, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, untuk melakukan peninjauan.

Dalam peninjauan di Posyandu Permata Bunda itu, Wapres akan melihat langsung upaya intervensi penanganan stunting serta bagaimana pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan.

Terkait penanganan stunting, ukuran tinggi anak menjadi tolok ukur penting untuk mengetahui anak bertumbuh secara baik atau memiliki masalah peetumbuhan yang membutuhkan intervensi.

Bayi di bawah umur dua tahun harus ditimbang setiap bulan dan di ukur tinggi badannya setiap tiga bulan.

Informasi yang didapatkan memungkinkan orang tua, bersama tenaga kesehatan dan kader, melakukan tindakan pencegahan dini untuk menghindari hambatan pertumbuhan, selain sebagai bahan sosialisasi.

Usai peninjauan, Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla kembali ke Jakarta di siang pada hari yang sama.

Turut serta mendampingi Wapres dalam rombongan; Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. ( RN/SP, KIP Setwapres)