Jakarta-wapresri.go.id. Dunia saat ini terlihat ‘kurang senyum’ karena banyaknya berbagai masalah yang terjadi, baik di bidang politik, agama, maupun ekonomi. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan di dunia internasional tersebut untuk memajukan bangsa Indonesia.

“Saya kemarin baru pulang dari Sidang Umum PBB, yang dibicarakan masalah pengungsi, teroris, ekonomi yang sulit. Itulah tantangan ke depan yang kita hadapi. Di Eropa kita hadapi bagaimana pengungsi, ekonomi yang terpecah. Di Amerika bagaimana krisis yang mereka hadapi sehingga memilih presiden pun begitu sulitnya,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menghadiri Peringatan Ulang Tahun Emas KAHMI, di Hotel Bidakara, Rabu, (28/9/2016).

Wapres mengatakan, konflik juga terjadi di Asia. Namun, lanjut Wapres, masalah politik, keamanan, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia tidaklah seburuk yang dihadapi negara-negara lain.

Lebih jauh Wapres mencontohkan, Venezuela dahulu negara yang sangat kaya cadangan minyaknya bahkan melebihi Arab Saudi. Namun kini, Wapres menuturkan, kondisi negara tersebut berbeda. Untuk membeli roti, tisu atau obat saja, masyarakat harus antri dari pagi sampai siang. Menurut Wapres hal ini disebabkan salah mengurus negara dan juga korupsi.

“Kita sangat menghargai ada Bapak KPK di sini agar tetap konsisten untuk menjaga bangsa ini agar tidak terjebak dalam korupsi yang terjadi dimasa lalu,” ucap Wapres.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga menyinggung konflik yang masih terjadi di Syria, yang menyebabkan banyaknya warga negara yang mengungsi ke Eropa. Oleh karena itu, Wapres mengungkapkan, Indonesia menjadi tumpuan dan harapan umat Islam di dunia, karena persatuan dan pemikiran moderat yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Karena itulah kita merencanakan itu bagaimana ke-Islaman di Indonesia itu bagian Rahmatan lil ‘Alamin, bagaimana prakteknya yang baik sebagai bagian Islam yang Wasathiyah atau Islam jalan tengah, Islam yang moderat, yang mengayomi semua umatnya dan seluruh bangsa,” tegas Wapres.

Wapres pun mengajak para anggota KAHMI untuk selalu menjaga persatuan di dalam organisasi tersebut, meskipun dalam KAHMI ada 2 orang yang sedang mencalonkan diri dalam Pilkada Jakarta, yakni Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur dan Silviana Murni sebagai Calon Wakil Gubernur. Sementara, bagi para senior diharapkan dapat membantu juniornya, yakni dengan cara menciptakan lowongan kerja.

“Justru karena kita insan akademi menjadikan tetap bersatu. Mudah-mudahan hal ini menjadi warisan yang baik kepada adik-adik, yang ada di sini atau ananda sekalian,” tutur Wapres.

Sebelumnya, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Mahfud MD, mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam visi dan bersinergi dalam merawat Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

“Kita bersyukur bisa merawat kedamaian dalam kenyataan bahwa Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, memilki 1360 suku bangsa, memiliki 726 bahasa daerah. Memiliki berbagai agama dan keyakinan yang penuh kearifan,” tegasnya.

Mahfud menyebut ada 3 hal yang harus terus dijaga. Pertama ialah pluralisme, dimana toleransi harus ditingkatkan demi kemajuan Indonesia bersama. Kedua, kehidupan demokrasi di Indonesia yang perlu dijunjung agar setiap orang mempunyai hak dan peluang sama. Dan ketiga, penegakkan supremasi hukum, dimana negara tidak boleh membiarkan adanya penyampaian aspirasi secara liar.

“Itulah sebabnya, KAHMI menyambut gembira dan mendukung pemerintah yaitu rencana menegakkan paket dalam penegakkan hukum. Tahun pertama melakukan konsolidasi politik, dan tahun kedua memperhatikan kebijakan ekonomi. Di tahun ketiga sangat tepat jika pemerintahan Jokowi-JK fokus pada penegakan hukum. Mudarat [kerugian] akan muncul tanpa adanya penegakan hukum,” ujar Mahfud MD.

Sebagai salah satu organisasi pergerakan, Mahfud menuturkan, KAHMI ingin ikut berpartisipasi membangun masa depan bangsa Indonesia yang tidak lepas dari ke-Indonesian dan ke-Islaman. Mahfud menjelaskan, KAHMI sebagai organisasi yang berlandaskan Islam lebih menyukai istilah mengindonesiakan Islam, daripada mengislamkan Indonesia.

“Dengan mengindonesiakan Islam, membawa Islam ke dalam realitas NKRI yang multikultural dan menjadikan islam sebagai rahmat bagi masyarakat Indonesia,” kata Mahfud.

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) didirikan pada tanggal 17 September 1966 di Solo Jawa Tengah. Tema yang dipilih dalam momentum ulang tahun emas ini adalah Bersinergi Merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, Wapres tidak setuju dengan tema ini, karena menurutnya, kata ‘merawat’ cenderung digunakan untuk merawat orang sakit atau merawat anak-anak. Lebih tepat, Wapres mengatakan, tema tersebut diganti menjadi Bersinergi Memajukan NKRI.

Dalam acara ini turut hadir sejumlah pejabat negara diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, Ketua Komisi Yudisial, Aidul Fitriciada Azhari, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, mantan Mendikbud Anies Baswedan dan Deputi Gubernur DKI Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni. Selain itu hadir Pimpinan Tokoh-tokoh nasional, pimpanan Partai dan Ormas Tingkat Pusat, Perwakilan Negara Sahabat, Pimpinan Perguruan Tinggi dan undangan lainnya. (KIP Setwapres)