Batang, wapresri.go.id – Agama dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini, pendidikan khususnya pendidikan Islam harus menyesuaikan agar tidak tertinggal.

“Pendidikan Islam harus menyeimbangkan kemajuannya dengan teknologi,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri Tasyakuran Sewindu sekaligus Peresmian Gedung Indonesia 2 Pondok Modern Tazakka di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (6/9/19).

Lebih jauh Wapres menekankan bahwa mengembangkan pendidikan Islam bukanlah perkara yang mudah. Karena modern di era lampau sangatlah berbeda dengan modern di masa kini.

“Modern itu dinamis. Modern tahun 30an beda dengan abad 21 ini. Jadi modern artinya mengikuti zaman,” jelasnya.

Selain itu, Wapres berharap, sebagai sekolah yang didirikan oleh para lulusan Pesantren Gontor, Pondok Modern Tazakka memiliki semangat pengembangan yang baik, sebagaimana almamater pendirinya.

“Semangat Gontor dapat dijadikan contoh. Gontor punya dua sistem, anak perusahaan dan associate. Kalau yang lain vertikal, ini associate. artinya spirit sistem dan pengembangan sangat baik,” papar Wapres.

Wapres pun mengingatkan agar sikap semangat untuk belajar dapat terus dijaga sebagai bekal bangsa dalam menghadapi persaingan.

“Keterbukaan menjadi pengetahuan kita. Ujung keterbukaan adalah persaingan. Persaingan itu membutuhkan kemajuan teknologi, ilmu dan spirit, semangat, yang kita syukuri dan kita nikmati,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya atas keberadaan Pondok Modern Tazakka yang turut andil dalam pembangunan pendidikan Islam di Jawa Tengah.

“Pada hari ini kita memperingati sewindu Pesantren Modern Tazakka. Alhamdulillah atas kemajuan ini, enam tahun yang lalu baru awal, dan belum seramai ini. Tentu juga kebanggaan bahwa upaya bangsa muda tulus dan ikhlas membantu pembangunan Islam di daerah ini, tentu patut disyukuri dan diapresiasi,” pungkasnya.

Acara peresmian tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan Pondok Modern Tazakka Anang Rikza Masyhadi.

Anang mengatakan bahwa Tazakka merupakan rumah besar bagi umat, yang berdiri di atas dan untuk semua golongan.

“Tazakka ini pondok wakaf. Jadi bukan milik pribadi, tapi milik umat, perekat umat. Di Tazakka ini berkumpul orang-orang hebat untuk bersinergi memajukan masyarakat umat dan bangsa,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Penasehat Pondok Modern Tazakka Din Syamsuddin turut menyampaikan optimismenya dalam membangun pendidikan Islam di Indonesia, khususnya dalam pesantren.

“Kekuatan pesantren dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang punya tekad dan keyakinan yg kuat untuk berhasil,” tutur Din.

Sebagai informasi, di usianya yang menginjak 8 tahun, Pondok Modern Tazakka telah memiliki siswa berjumlah 800 orang, dengan rincian 600 siswa Madrasah Tsanawiyah dan 200 siswa Taman Pendidikan Alquran. Seluruh siswa tersebut dididik oleh guru dengan total berjumlah 120 orang.

Selain Din Syamsuddin, hadir mendampingi Wapres, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Komaruddin Hidayat. (DAS/AF/SK- KIP, Setwapres).