Jakarta, wapresri.go.id – Perubahan dunia yang sangat dinamis dan berimbas pada kondisi ekonomi harus dikelola dengan baik.  Pola pengelolaan atau manajemen baru perlu terus dikembangkan berdasarkan pemikiran akademisi dan pengalaman para praktisi.

“Ilmu ekonomi atau manajemen harus dinamis dan belajar dari pengalaman,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada peringatan ulang tahun ke-55 Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LM FEB) Universitas Indonesia (UI) di hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (17/1) malam.

Wapres menambahkan, untuk memahami perubahan dan menyusun strategi untuk menghadapinya, perlu dibangun suatu sistem atau pola manajemen yang berdasarkan ilmu pengetahuan.

“Sistem hanya bisa dibangun dengan pendidikan dan peran lembaga seperti LM ini sangat penting dalam proses ini,” tegasnya.

Wapres lebih lanjut mengatakan, berbagai indikator menunjukkan ekonomi Indonesia dalam kondisi positif. Namun, lanjutnya, jika dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhannya kurang cepat.

“Ibarat manusia, hasil tes laboratoriumnya sehat tapi larinya tidak kencang,” kata Wapres.

Menurut Wapres, hal ini disebabkan antara lain oleh semangat kewirausahaan (entrepreneurship) yang rendah, iklim investasi yang masih perlu diperbaiki, dan manajemen perusahaan yang harus disempurnakan lagi agar lebih kompetitif.

Pada peringatan ulang tahun lembaga yang banyak memberikan masukan kepada pemerintah, BUMN, dan swasta sejak berdirinya itu, dianugerahkan juga penghargaan Life Time Achievement kepada tiga tokoh yang telah berjasa dalam pengembangan ilmu manajemen di Indonesia, yaitu guru besar ilmu ekonomi UI Dorodjatun Kuntjoro Jakti, mantan Menteri BUMN Tanri Abeng, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Pengalaman dari ketiga orang praktisi tersebut, kata Wapres, dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik khususnya bagi mahasiswa.

“Ketiga tokoh itu punya banyak pengalaman yang akan bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi pembelajaran bagi para mahasiswa,” tandasnya. (AKS/FM, KIP Setwapres)

Sesi foto bersama – Foto Dokumentasi Setwapres