Jakarta, wapresri.go.id – Selain memakmurkan masjid dengan berbagai aktivitas ibadah, umat Islam juga harus merevitalisasi masjid agar mampu memakmurkan jamaahnya. Di luar ibadah ritual, masjid juga hendaknya memiliki program pendidikan, pengembangan ekonomi umat, kesehatan, dan lainnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyampaikan hal ini saat mengukuhkan pengurus PP DMI Masa Khidmat 2017–2022 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (12/1) siang.
“Kita tidak menginginkan masjid yang dibangun sangat megah, tetapi rumah-rumah di sekitarnya kurang layak. Sebaliknya, kita juga tidak ingin di kompleks yang bagus namun tidak ditemukan masjid yang bagus,” ujar Wapres.

Di tengah tingkat religiositas umat Islam yang kian meningkat akhir-akhir ini, Wapres mengingatkan agar program-program DMI lebih ditingkatkan lagi, tidak hanya dalam hal memakmurkan masjid, tetapi juga dalam upaya membuat masyarakat merasa dimakmurkan dengan keberadaan masjid. Untuk itu, di kepengurusan yang baru ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus kerja DMI.
Pertama, perbaikan akustik dan peningkatan kebersihan masjid. Tata suara (sound system), menurut Wapres, penting karena 80 persen aktivitas di masjid adalah mendengarkan, baik ceramah ataupun pengajian. Ritual ibadah dan doa, menurutnya, hanya berkisar 20 persen saja.
Kedua, pembuatan desain masjid yang khas Indonesia. “Untuk itulah di kepengurusan kali ini kita punya arsitek. Timur Tengah dan Afrika memiliki bangunan masjid yang khas. Kita juga berharap ada desain masjid yang sangat khas Indonesia,” kata Wapres.

Ketiga, upaya penguatan ekonomi umat. Hal ini, Wapres mengatakan, dapat dilakukan di antaranya melalui berbagai pelatihan wirausaha, kerja sama dengan perbankan, dan perbaikan manajemen keuangan masjid.
Di akhir sambutannya, Wapres menegaskan bahwa DMI tidak berorientasi politik apapun, meskipun beberapa pengurusnya berafiliasi ke beberapa partai politik.

Ia juga berpesan agar para pengurus tulus dalam menjalankan tugasnya. “Ini merupakan pengabdian kita untuk mengharap rida Allah.”
Di antara pengurus PP DMI yang baru dikukuhkan, terdapat beberapa tokoh seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Wakapolri Syafruddin yang berada di dewan pengurus harian; Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan Gubernur DKI Jakarta Anies R. Baswedan sebagai anggota majelis pakar; serta Aksa Mahmud dan pakar ekonomi syariah M. Syafii Antonio sebagai ketua dan anggota badan ekonomi syariah. (FM, KIP Setwapres)