Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pagi ini membuka Seminar dan Lokakarya Nasional Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertajuk “Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Secara Inklusif dan Berkelanjutan” di Java Ballroom Hotel Millenium Jakarta, Rabu 7/3.

Dalam sambutannya Wapres yang juga sebagai Ketua Umum PMI mengatakan bencana besar tsunami Aceh pada Desember 2014 silam memberikan pembelajaran bagaimana masyarakat harus siap menghadapi bencana banjir.

“Tsunami meberikan pelajaran yang besar bagaiamana masyarakat itu harus siap,” ucap Wapres.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan bahwa penanggulangan bencana banjir memerlukan peran aktif semua pihak, bukan saja dari badan usaha atau Pemerintah, namun juga dari masyarakat.

“Saya gembira melihat apa yang dibuat oleh PMI sibat di daerah. Akibat itu tentu penyiapan masyarakat menghadapi bencana. Siaga bencana berbasis masyarakat,” ujarnya.

Wapres mengapresiasi atas kerja sama PMI dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan Zurich Insurance yang telah melaksanakan program kerja penanggulangan banjir selama lima tahun terakhir.

“Saya berterima kasih kepada seluruh yang telah bekerja sama dengan PMI, untuk memberikan pengetahuan yang baik kepada masyarakat, memang masyarakat harus dimotivasi,” kata Wapres.

Sebelumnya Pengurus Pusat PMI Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Letjen TNI (Purn) Sumarsono melaporkan bahwa pertemuan ini merupakan salah satu upaya PMI mengajak semua sektor untuk bekerjasama dan berbagi pengalaman tentang Siap Siaga Banjir.

“Menyikapi ancaman serta persoalan banjir yang terjadi bukan hanya permasalahan Hulu ke hilir. Tetapi, masalah banjir merupakan masalah bersama. Di sini, dibutuhkan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral, semua pihak bisa berperan dan terlibat aktif. Baik swasta, masyarakat, media maupun Pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut Sumarsono mengatakan, “kemitraan yang terjalin ini, tentu akan memudahkan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir selama ini,” jelasnya.

Acara ditutup dengan meluncurkan produk PMI untuk ketangguhan masyarakat, yaitu video Membangun Masyarakat Tangguh Banjir, video Praktik Pengelolaan Risiko Terpadu dan Advokasi Membangun Ketangguhan Masyarakat, buku cerita Sukses Masyarakat Tangguh Banjir, buku PMI Membangun Ketangguhan Indonesia, media pembelajaran Kesiapsiagaan Keluarga, dan media pembelajaran Kesiapsiagaan Masyarakat.

Lokakarya yang di gelar 7 hingga 8 Maret ini juga melibatkan berbagai unsur mulai dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, BNPB, serta perwakilan PMI Dari 34 Provinsi, media massa dan organisasi lain yang bergerak di bidang kesiapsiagaan bencana. (RMS/SP, KIP-Setwapres)