Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla selaku Inspektur Upacara memimpin Apel Persada pemakaman KH Hasyim Muzadi di Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis sore (16/3/2017).

Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang datang mendampingi Wapres, hadir dalam pemakaman tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri dan sejumlah tokoh lainnya.

Mantan Ketua Umum PBNU yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut wafat pada Kamis (16/3) pagi, di usia 73 tahun, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Lavalette, Malang.

Sebelum KH Hasyim Muzadi wafat, Wapres sempat menjenguknya di RS yang sama, pada saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Senin (16/1/2017).

Kepada awak media Wapres mengungkapkan duka cita mendalam. Menurutnya, KH Hasyim Muzadi merupakan ulama moderat yang selalu menyebarkan nilai Islam sebagai rahmat untuk semesta.

“Pemerintah dan saya pribadi ingin menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya ke rahmatullah almarhum Pak KH Hasyim Muzadi. Beliau tentu kita semua tahu, orang yang bependirian teguh namun moderat dan mempunyai suatu hubungan yang sangat erat dengan ulama dunia yang ingin mengkampanyekan atau membawa Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Karena itu disamping juga dalam negeri tentu beliau sangat dihormati di kalangan para ulama,” tutur Wapres kepada wartawan usai memimpin rapat Reforestasi Daerah Aliran Sungai di Kantor Wapres, Merdeka Utara, hari ini.

Kepergian kiai kelahiran Tuban, 8 Agustus 1944 ini, Wapres menambahkan, membuat masyarakat kini kehilangan tempat untuk bertanya.

“Beliau adalah organisator yang baik dan pendakwah yang baik, yang sangat ikhlas,” kesannya.

Ketika awak media menanyakan teladan yang dapat diambil dari KH Hasyim untuk generasi muda NU, Wapres mengatakan, disamping soal pendalaman keilmuannya, yang paling penting almarhum mudah diterima semua pihak.

“Tidak cuma kalangan NU saja namun juga dengan teman-teman muhammadiyah,” ujarnya.

Lebih dalam Wapres mengungkapkan kiprah almarhum dalam pergaulan internasional, dan kini Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.

“Saya kira tidak ada ulama kita yang diterima internasional sebaik Kiai Hasyim Muzadi,” pungkas Wapres. (KIP, Setwapres)