Jakarta, wapresri.go.id – Bulan Ramadan adalah bulan maghfirah, bulan ampunan. Artinya, Allah memberikan ampunan kepada mereka yang melakukan ibadah puasa, salat tarawih, dan amalam-amalan lainnya. Oleh karena itu, bulan Ramadan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh ampunanNya.

“Bulan Ramadan yang mubarak ini, bulan yang paling tepat untuk kita memohon ampun. Itulah sebabnya, kalau kita setelah melakukan tarawih, kemudian kita mengatakan allahumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa’fu anna ya karim, maafkanlah kesalahan kami ya Allah, karena engkau adalah pemaaf,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan tausiah Ramadan dengan tema “Maghfirah” (ampunan) yang ditayangkan di TVRI, Jakarta, Rabu (13/04/2022).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, memohon ampunan Allah sangat penting sebab manusia tidak termasuk dalam kelompok maksum (terjaga dari kesalahan).

“Kita semua manusia adalah orang yang berdosa. Kita bukan kelompok yang maksum, hanya nabi saja yang maksum,” urai Wapres.

Untuk itu, manusia harus selalu mengingat Allah, memohon ampun, dan melakukan taubat.

“Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh, Allah akan terima taubatnya. Dan orang yang bertaubat itu seperti orang yang tidak punya dosa, habis dosanya itu. Oleh karena itu, kita tidak boleh menganggap enteng dosa itu. Walaupun dosa itu kecil. La shaghirata ma’al ishrar, tidak ada dosa kecil kalau dilakukan terus menerus. Wala kabirata ma’al istighfar, tidak ada dosa besar bersama dengan apabila diikuti dengan meminta ampunan,” imbuh Wapres.

Dengan demikian, tambah Wapres, akan timbul rasa takut kepada Allah yang dapat menjadi banteng bagi setiap individu dalam melakukan keseharian dan menjauhi segala laranganNya.

“Orang yang mau memohon ampun itulah orang yang di dalam dirinya masih ada rasa takut kepada Allah. Masih ada rasa masya’iril khashiyah namanya itu. Sebab ada juga orang yang sudah tidak ada lagi rasa itu. Ketika dia menjalankan kesalahan, tidak ada sinyal, tidak ada tanda yang mengingatkan bahwa dia telah menyimpang. Tidak memperoleh himayah rabbaniyah namanya. Tidak memperoleh penjagaan, perlindungan, dari Allah subhanahu wa ta’ala,” papar Wapres.

Menutup tausiah, Wapres mengajak seluruh umat muslim untuk menjalankan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh pahala dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga pada akhir Ramadan nanti seluruh umat dapat kembali dalam keadaan fitrah, bersih, seperti baru dilahirkan kembali.

“Kita berharap sesudah kita melaksanakan puasa di bulan Ramadan, kita akan kembali seperti yang disebutkan dalam Idulfitri, yaitu kembali fitrah lagi, atau kembali kayaumi waladatuhu ummuhu, ketika seperti kita dilahirkan waktu kita kecil oleh ibu kita, tidak ada dosa, tidak ada noda. Kullu mauludin yuladu ‘alal fitrah, semua anak lahir dalam keadaan fitrah, bersih. Dan kita akan kembali kepada suasana itu, manakala istighfar kita, taubat kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Insya Allah,” pungkas Wapres. (NN/RJP, BPMI – Setwapres)