Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof. Dr. Mansyur Ramly di Kantor Wapres, Merdeka Utara, Selasa, 8 September 2015.

Kedatangan Ketua BAN-PT tersebut selain untuk bersilaturahim dengan Wapres juga melaporkan tentang rencana BAN-PT untuk menyelenggarakan pertemuan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia, tanggal 5 s.d. 8 Oktober 2015 di Jakarta.

Lebih lanjut Mansyur menjelaskan akan diselenggarakan pula kegiatan seminar dengan tema “Penguatan Institusi Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi Islam”. Untuk itu ia meminta kesediaan Wapres untuk meresmikan pembukaan pertemuan tersebut, tanggal 6 Oktober 2015 pukul 09.00 di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta.

Menurut Ketua BAN-PT, acara ini akan diikuti oleh 200 peserta, 150 peserta dari dalam negeri dan 50 peserta dari luar negeri, yang meliputi unsur-unsur Perguruan Tinggi Islam Negeri dan Swasta di Indonesia, Assessor, Stakeholder, Narasumber, dan perwakilan UNESCO. Adapun maksud penyelenggaraan pertemuan, sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia. “Agar memenuhi standardisasi pendidikan yang telah ditentukan,” jelas Mansyur.

Menanggapi laporan Ketua BAN-PT, Wapres menyatakan kesediaanya untuk embuka acara terebut. “Terima kasih Pak Mansyur dan kawan-kawan atas kunjungannya, Insya’Allah saya akan hadir membuka acara pertemuan tersebut,” kata Wapres.

Pertemuan ini, lanjut Wapres, merupakan suatu langkah baik untuk meningkatkan mutu pendidikan yang harus didukung. Karenanya menurut Wapres, ilmu itu harus selalu dipupuk dan dikembangkan. “Dimana-mana perlu standarisasi, oleh karena itu standarisasi itu penting,” ungkap Wapres.

Wapres mencontohkan, bahwa perkembangan ilmu kedokteran itu akan tumbuh 100 persen selama 3 tahun. “Oleh karena itu jika selama 3 tahun seorang dokter tidak mau mengembangkan ilmunya, maka dia akan tertinggal 50%,” kata Wapres.

Sementara, untuk ilmu Teknologi Informasi (TI) perkembangannya lebih cepat yaitu setiap 1,5 tahun berkembang 100 persen. “Maka jika seorang ahli TI tidak mau meningkatkan ilmunya selama 1,5 tahun, maka ilmunya tinggal 50%,” tegas Wapres lagi.

Di akhir pertemuan, Wapres mengingatkan perkembangan iptek sangat mempengaruhi daya saing dunia. “Jika bangsa kita ingin mampu bersaing di dunia global, maka tidak ada cara lain kecuali meningkatkan ilmu dari sumber daya manusia kita,” pungkas Wapres.

Turut hadir mendampingi Ketua BAN-PT, anggota BAN-PT yaitu Prof. Dr. Ir.Mansur Ma’shum, Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarif, MS, Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS. MCN. Ph.D. SpG, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor UIN Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo. Sementara itu Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Kepala Setwapres Mohamad Oemar, Deputi Kasetwapres Bidang Dukungan Kebijakan PembangunanManusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto; dan Staf Khusus Wapres yaitu Satya Arinanto dan Syahrul Udjud. (Supriyanto).