Akhila Saleh Issa

Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Parlemen Libya Akhila Saleh Issa di Cendrawasih Lounge, Kamis 24 April 2015. “Libya adalah satu mata rantai yang menghubungkan Asia dan Eropa. Kami memiliki kekayaan alam dan penduduknya muslim,” kata Issa.

Kami, lanjut Issa, telah berhasil melaksanakan revolusi pada Februari 2011 dan mendapat dukungan internasional, tetapi setelah itu ada intervensi asing yang memasuki Libya. Mereka, kata Issa, mengatur persoalan dalam negeri dengan mengelola kekayaan alam, dan juga mendukung gerakan teroris.

Pada tahun 2012, Libya berhasil membentuk parlemen, tetapi hasil pemilihan anggota parlemen ini tidak dapat diterima dengan baik. Mereka yang tidak dapat menerima hasil pemilihan parlemen menggunakan kekerasan bahkan dengan menggunakan senjata untuk melawan pemerintah. “Kami mengharapkan dukungan Indonesia dalam penyelesaian konflik yang terjadi di Libya,” ujar Issa.
Wapres menyampaikan rasa simpati terhadap apa yang terjadi di Libya, terlebih lagi Libya merupakan negara Islam. Kami, kata Wapres, mendoakan pihak asing yang melakukan intervensi di Libya agar segera berhenti. “Indonesia juga siap membantu melalui jalur diplomasi dan secara damai,” ujar Wapres.

****