Jakarta-wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Yadi Hendriana, di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jumat (17/3/2017).

Kedatangan Yadi untuk memperkenalkan kepengurusan IJTI yang baru dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ke-5 Tahun 2017 pada bulan Januari lalu, sekaligus melaporkan program kerja kepengurusan baru IJTI tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih Pak Wapres, atas perkenan Bapak menerima kami beserta jajaran pengurusan IJTI yang baru hasil Munas Ke-5 Tahun 2017,” kata Yadi, sambil memperkenalkan satu per satu nama pengurus beserta posisi dalam jabatan kepengurusan IJTI.

Yadi menjelaskan, tugas IJTI yang utama adalah untuk meningkatkan kompetensi para jurnalis televisi baik di lingkungan TV pemerintah maupun TV swasta.

“Tugas IJTI yang utama dan telah mendapatkan restu dan pengakuan Kementerian Tenaga Kerja adalah untuk meningkatkan kompetensi para Jurnalis TV baik yang bertugas di TV pemerintah maupun TV swasta,” jelasnya.

Menurut Yadi, tugas ini menjadi sangat penting dan mendapat pengakuan dari Kementerian Ketenagakerjaan, karena profesi jurnalis adalah ujung tombak kinerja media dalam pencarian dan penyebarluasan informasi yang bermutu, sehingga kinerja jurnalis sekaligus diharapkan dapat berfungsi sebagai perekat NKRI.

Selain itu, tambah Yadi, program kerja ini juga dilatarbelakangi oleh semakin banyak dan maraknya jurnalis yang abal-abal dan sering merugikan masyarakat serta nama baik jurnalis yang sesungguhnya.

“Karena jurnalis abal-abal dalam bekerja sering tidak mengindahkan kode etik jurnalistik, dan sering memeras dengan mengatasnamakan media dari instansi tertentu,” ungkapnya.

Oleh karena itu dengan peningkatan kompetensi jurnalis, lanjut Yadi, diharapkan para jurnalis IJTI dapat menjalankan tugas dan profesinya secara profesional sesuai kaidah kode etik jurnalistik, sehingga dapat mengantisipasi citra buruk jurnalis dan media profesional yang ditimbulkan oleh para jurnalis abal-abal tersebut.

Selanjutnya Yadi melaporkan, dengan akan diselenggarakannya World Press Fredom Digital Conference di Jakarta pada Mei mendatang, dimana Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah oleh UNESCO, IJTI mengundang Wapres untuk meresmikan pembukaan acara tersebut.

Menanggapi laporan tersebut, Wapres menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan IJTI, serta menyatakan kesediaan untuk hadir membuka Konferensi Digitalisasi Kebebasan Pers Dunia di Jakarta pada Mei mendatang.

“Pertama saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pengurus IJTI, dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya Munas Ke-5 Tahun 2017 serta terpilihnya Pengurus IJTI yang baru,” ujar Wapres.

“Untuk undangan membuka acara konferensi, InshaAllah saya akan hadir untuk meresmikan,” sambungnya.

Hadir mendampingi Yadi, para pengurus IJTI, yaitu Sekjen Indria Purnamahadi (INDOSIAR), Bendahara Eman Sulistiani (RCTI), Kabid Humas Antar Lembaga Apreyvita Dyah Wulansari (GTV), Kabid Konverjensi M. Gafar Yudtadi (SCTV), Ketua Dewan Pertimbangan Imam Wahyudi, Bidang Hubungan Lembaga Dwi Anggia (TVOne), Kabid Advokasi Pasaoran Simanjuntak (Trans7), Kabid Organisasi Harik Kurniawan (MNC News), Jamalul Insan (Inews), Kabid Penelitian dan Pengembangan Irfan Maulana (JakTV).

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Husein Abdullah. (KIP, Setwapres)