Jakarta-Wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima dan melepas Wakil Presiden Republik Federal Nigeria Yemi Osinbajo di VIP Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Selasa, 24/10.

Dalam pertemuannya, Wapres mengungkapkan  ada banyak hal dibahas dalam pertemuan tersebut utamanya fokus pada peningkatan kerja sama ekonomi bilateral kedua negara.

“ Ya, kita baru ketemu dengan wakil presiden Nigeria tadi. Dia datang untuk berbicara tentang banyak hal. investasi dan perdagangan,” ungkapnya

Wapres menambahkan ada 17 perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Nigeria.

“Di Nigeria itu 17 perusahaan Indonesia investasi dan semuanya berjalan baik. walaupun dia ingin tinngkatkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa banyak perusahaan-perusahaan Indonesia yang investasi di Nigeria seperti makanan, indomie, obat-obatan kalbe farma, inforama, di bidang pupuk. besar besar investasinya.

“Kita investasi di nigeria. bukan perusahaan Nigeria,” terangnya.

Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang mendampingi Wapres Jusuf Kalla di tempat yang sama dalam keterangan persnya mengatakan  selama dua hari ini, Wapres Osinbajo menghadiri internasional conference mengenai beneficial ownership.

“ Kebetulan Wakil Presiden Nigeria ada di Jakarta dari hari Minggu malam, untuk menghadiri internasional conference mengenai beneficial ownership. yaitu mengenai transparansi di sektor pertambangan khususnya karena Nigeria punya kepentigan di sektor migas. Jadi selama di Jakarta beliau lebih banyak memang berkiprah di conference tersebut,” ucapnya.

Di tempat yang sama juga Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengatakan bahwa  hubungan bilateral Indonesia dan Negeria sangat baik dan Nigeria merupakan partner Indonesia yang terbesar di kawasan Afrika Barat.

“Bapak Wapres tadi sudah menyampaikan dari segi penduduk 182 juta, pertumbuhan ekonomi mereka adalah 7 persen.

Dan dengan Afrika kita jadikan prioritas maka pada tahun ini terjadi intensifikasi hubungan,” tuturnya.

Selain itu, Retno menambahkan dirinya dan menteri perdagangan sudah melawat ke Nigeria, dan menurutnya aspek perdagangan dan investasi potensinya sangat besar termasuk di bidang migasnya.

“Jadi pertamina juga sudah mulai deal langsung dengan mitranya di Nigeria,”imbuhnya.

Hubungan diplomatik RI-Nigeria dibuka pada 1965 disusul pembukaan KBRI di Lagos (sejak tahun 2008 pindah ke Abuja). Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta dibuka pada 1976.

Presiden Buhari menyampaikan minatnya untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada tahun 2017. Dalam hal ini, minat tersebut disambut baik oleh Pemri. Presiden RI melalui surat tertanggal 30 Maret 2017 telah menyampaikan surat undangan resmi kepada Presiden Buhari.

Turut mendampingi Wapres Osinbajo di pertemuan tersebut Minister Solid Minerals  Kayode Fayemi, Minister of State Budget and National Planning Zainab Ahmed, Special Adviser Political Senator Femi Ojudu, Senior Special Assistant Foreign Affairs  Abdullahi Gwari, Senior Special Assistant Media Laolu Akande, Nigerian Ambassador to Indonesia Hakeem Toyin Balogun.

Sementara Wapres Jusuf Kalla di damping oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kasetwapres Mohammad Oemar, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik (KIP-Setwapres).