Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Inggris Philips Hammond di Kantor Wakil Presiden, Rabu 4 Februari 2015. Dalam pertemuan itu, Hammond menyampaikan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang penting dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. “Indonesia, Tiongkok dan India adalah negara yang penting di Asia, dan kami ingin mempunyai hubungan yang kuat dengan negara-negara itu,” ucap Hammond.

Hammond mengatakan bahwa hubungan kerjasama kedua negara selama ini sudah terjalin sangat baik. Tetapi, dari pembicaraannya dengan Menlu Indonesia sebelum pertemuannya dengan Wapres, Hammond merasa optimis hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan. “Kunci hubungan kerjasama keduanya berada di bidang investasi. Bukan saja investasi kami di Indonesia, tetapi pengusaha Indonesia dapat berinvestasi di Inggris sebagai pintu masuk ke pasar Eropa,” ujar Hammond.

Wapres mengakui bahwa hubungan kedua negara selama ini telah terjalin dengan baik. Banyak perusahaan dari Inggris yang berinvestasi di Indonesia, terutama di bidang energi dan industri. Indonesia,kata Wapres, selain memiliki pasar yang luas, juga memiliki sumber daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang banyak. “Kami selalu terbuka untuk investasi, tidak hanya di bidang energi dan industry teknologi tinggi, tetapi juga infrastruktur, dan bidang lainnya,” ucap Wapres.

Hammond yang hadir bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menawarkan kerjasama penyelenggaraan kegiatan olahraga. Pada tahun 2012 Inggris menjadi tuan rumah olimpiade dan berlangsung dengan sukses. “Kami dapat berbagi pengalaman bahkan membantu penyelenggaraan Asian Games tahun 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Kami juga membantu penyelenggaraan Olimpiade 2016 yang akan berlangsung di Brazil,” ucap Hammond.

Hammond juga tertarik dengan kehidupan bergama di Indonesia. Lebih jauh, ia menanyakan bagaimana Pemerintah Indonesia dapat menjaga perdamaian di antara umat beragama, terutama umat Islam sebagai agama yang dianut mayoritas pendududuk Indonesia dapat menerima adanya perbedaan.

Wapres menjelaskan bahwa selain agama Islam, negara mengakui secara resmi lima agama lainnya, yakni Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu. “Sejarah Islam di Indonesia juga berbeda dengan Islam di Timur Tengah. Islam di Indonesia diperkenalkan oleh para saudagar, sehingga lebih mengedepankan perdamaian,” ucap Wapres.

Indonesia, kata Wapres, walau dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, tetapi obyek wisata yang terkenal di dunia adalah Bali, yang dikenal dengan wisata peninggalan agama Hindu. “Kami juga menghormati hari raya agama lain selain Islam, walau pemeluk agamanya sangat sedikit, dengan menjadikan hari raya agama sebagai hari libur nasional,” kata Wapres.

Islam di Indonesia adalah Islam moderat. Wapres menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia tengah dikaji untuk mendirikan perguruan tinggi yang khusus mengembangkan kajian-kajian Islam moderat. “Kami ingin, pemikiran kami di Indonesia tentang Islam moderat dapat menjadi referensi-referensi pemikiran Islam secara global,” ucap Wapres.

Hammond juga menjelaskan tentang kerjasama di bidang pertahanan yang telah dilakukan sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara kedua negara pada tahun 2012. “Selain di bidang pertahanan, kita juga dapat bekerjasama dalam penanganan antiterorisme,” ucap Hammond.

Di akhir pertemuan, Hammond menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Inggris. “Merupakan kehormatan bagi kami, apabila Presiden Joko Widodo bersedia hadir di Inggris,” kata Hammond.

Wapres menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Inggris yang berupaya terus meningkatkan kerjasama di antara kedua negara. “Tentunya akan saya sampaikan undangan dari Pemerintah Inggris kepada Bapak Presiden,” kata Wapres. Turut hadir mendampingi Wapres, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Hamzah Thayeb, Sekretaris Wakil Presiden (Seswapres) Mohamad Oemar dan Deputi Seswapres bidang Politik Dewi Fortuna Anwar.

****