Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Pengurus Ketua Umum Aisyiyah  Siti Noordjannah Djohantini di Kantor Wapres Jl. Medan Merdeka Utara Jakarta, Senin, 11/12.

Selain bersilaturahmi, Noordjannah  beserta pengurus lainnya mengundang Wapres untuk membuka Tanwir Aisyiyah yang akan di gelar di Surabaya pada Januari mendatang.

“ Kami ingin menyampaikan pada Bapak Wapres bahwa Pimpinan Dewan Besar Aisyiyah insyaallah akan menyelenggarakan Tanwir yang pertama untuk periode kepemimpinan 2015-2020 di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada tanggal 19 Januari,” ucapnya.

Dijelaskannya, bahwa tanwir yang akan dilaksanakannya di Universitas Muhammadiyah Surabaya itu mengusung tema Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Untuk Kemakmuran Bangsa.

“Tema ini kami ambil memang Muhammadiyah Aisyiyah sekarang sedang betul-betul bergerak untuk itu sebagaimana Bapak Wapres sampaikan  di berbagai pertemuan dan itu harus menjadi agenda besar kami. Untuk itu kami sudah memulai dan apalagi Jawa Timur kami punya potensi luar biasa, ada lebih 500 koperasi primer. di Jawa Timur ada ikatan pengusaha Aisyiyah dan secara nasional ikatan pengusaha ini tumbuh dari bawah. Gerakan-gerakan di bawah untuk ekonomi menjadi perhatian dan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda ada semangatnya, “terangnya.

Noordjannah menambahkan disamping membuka Tanwir yang akan  dihadiri kurang lebih 500 dari seluruh provinsi, dirinya juga memohon sekaligus meresmikan gedung baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini sebanyak 13 lantai. “Setelah di resmikan gedung tersebut akan di gunakan untuk Tanwir,”imbuhnya.

Selanjutnya Noordjannah menjelaskan perkembangan kegiatan pembinaan pendidikan Aisyiyah mulai dari paud hingga universitas.

Menanggapi pemaparan Aisyiyah, Wapres menyampaikan apresiasi dan menyatakan kesediaannya sepanjang tidak ada tugas lain.

“Terima kasih atas undangan dan juga pemaparannya kegiatan Aisiyah, bahwa kemajuan-kemajuan itu banyak kita capai karena kerja bersama-sama, Tanwir insya Allah akan dilaksanakan 19 Januari 2018, selama tidak ada halangan  ” ujarnya.

Kemudian Wapres memotivasi Aisyiyah untuk terus mendorong para anggotanya berwira usaha untuk mengejar ketertinggalan umat di bidang ekonomi

“Ekonomi menjadi penting karena di situ merupakan ukuran kemajuan suatu bangsa, yang lainnya kan tidak nampak. Kalau ini kan bisa dihitung-hitung, keimanan kan tidak bisa dihitung. Yang penting keseriusan, fokus, dan segala macam,” pesannya.

Lebih lanjut Wapres mengatakan pemerintah saat ini lagi mendorong bagaimana ekonomi kerakyatan dapat tumbuh lebih besar lagi. “Karena ikhtiar pemerintah sebenarnya cukup besar. Contohnya UKM, setidak-tidaknya 20 Triliun tersedia tiap tahun untuk membantu usaha-usaha kecil,” tuturnya.

Di kesempatan itu, Wapres juga mengatakan untuk meneladani semangat berdagang yang telah di contohkan oleh  pendiri-pendiri ormas dan ulama-ulama jaman dulu.

“Secara historis itu pendiri-pendiri ormas itu saya juga, karena pedagang-pedagang, termasuk Ahmad Dahlan pedagang batik kalau tidak salah,” terangnya.

Hadir mendampingi Wapres di pertemuan tersebut, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Bidang  Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (KIP-Setwapres).