Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Presiden Komisaris PT. Angkasa Pura II (Persero) Rhenald Kasali, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu (3/8/2016). Kedatangan Rhenald bersama Plt. Direktur Utama Djoko Murjatmojo, dan Direktur Komersial Faik Fahmi untuk melaporkan perkembangan pembangunan sekaligus meminta Wapres untuk melihat langsung Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Mengawali pertemuan, Djoko menyampaikan bahwa tanggal 9 Agustus 2016 pukul 00.01 yang akan datang terminal 3 akan beroperasi dengan jumlah areal yang dapat dioperasikan sebesar 40% dan akan digunakan untuk penerbangan domestik maskapai Garuda Indonesia. Pengoperasian areal sebesar 40% ini dikarenakan adanya terminal 3 existing sehingga harus dipindahkan terlebih dahulu. Sampai saat ini persiapan sudah dilakukan, seperti melakukan sosialisasi, familirisasi kepada para personel dan masyarakat.

“Apabila terminal 3 ini selesai nantinya akan berbentuk u shape dengan panjang 2,4 km dan kapasitas penumpang sebanyak 25 juta orang per tahun. Kapasitas 25 juta orang per tahun ini akan menjadi kapasitas yang terbesar di Indonesia,” ungkap Djoko.

Lebih lanjut Djoko menjelaskan, bahwa pengoperasian penuh terminal 3 ditargetkan tidak lebih dari bulan Maret tahun 2017, pengoperasian ini akan bersamaan dengan selesainya pembangunan kereta api dari Jakarta menuju bandara. Selain itu nantinya akan disiapkan pula kendaraan penghubung atau people mover antara terminal 1, stasiun kereta api, terminal 2 dan terminal 3.

  1. Angkasa Pura juga akan melakukan revitalisasi terminal 1 dan 2, namun akan dilakukan secara bertahap. Revitalisasi ini tidak akan mengubah tampak luar namun bagian dalam akan dibuat terhubung semua.

Menanggapi laporan tersebut Wapres menyampaikan bahwa bicara masalah bangunan, maka bangunan airport harus melihat kedepan, hal ini harus dibedakan dengan bangunan museum yang mengacu kebelakang.

“Prinsip utama pembangunan airport adalah modern, murah dan maintenance yang efisien” tegas Wapres.

Menurut Wapres, airport itu sebenarnya sederhana saja, intinya adalah bahwa orang yang mau pergi menginginkan suasana yang luas, pelayanan baik dan apabila terjadi keterlambatan tidak membuat orang marah. Sehingga airport yang dibangun hendaknya tidak membosankan bagi penumpang yang akan pergi, dapat mempercepat kepulangan penumpang yang kembali serta menjadi tempat bisnis yang menguntungkan.

“Untuk komersial tentu diperlukan toko-toko dengan muatan lokal yang menjual produk lokal” tegas Wapres.

Di akhir pertemuan, Wapres mengingatkan bahwa untuk transportasi harus tersambung dengan angkutan kota.

“Sehingga efektif, efisien dan memudahkan masyarakat,” pungkasnya.

Hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, dan Tim Ahli Wakil Presiden Shinta Widjaja Kamdani. (KIP, Setwapres)