Jakarta, wapresri.go.id – Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini tengah mengalami situasi yang tidak stabil. Untuk itu, perdamaian harus terus dijaga dengan jalan menciptakan harmoni.

“Sifat Indonesia itu pada dasarnya adalah harmonis. Kita sejak dulu selalu menjaga harmoni, sehingga tercipta perdamaian. Yang radikal (sesungguhnya) datangnya dari luar,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat Martin Pilip Sinurat di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (17/5).

Wapres menjelaskan bahwa secara historis pemikiran radikal berasal dari negara-negara gagal. Dari negara-negara tersebutlah, lanjut Wapres, muncul generasi muda yang marah dan berpikiran radikal.

Untuk itu, terangnya, Indonesia harus turut berperan dalam menciptakan perdamaian, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di dunia internasional.

“Karena apa yang terjadi di dunia internasional akan berdampak kepada kondisi di dalam negeri,” tegas Wapres.

Pada pertemuan tersebut, Sahat menyampaikan gagasan GMKI tentang pendidikan yang seyogianya mengakomodasi kompetensi dan daya saing.
Menanggapi hal itu, Wapres mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana besar untuk beasiswa bagi generasi muda.

Beasiswa tersebut, kata Wapres, harus dapat memberi kesempatan kepada semua kalangan, dan memberi ruang kepada mahasiswa yang aktif dalam gerakan mahasiswa yang bersifat nasionalis.

Lebih lanjut Wapres berpesan agar generasi muda dapat menguasai teknologi dan terjun ke dunia usaha sehingga ketika lulus mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak terfokus untuk mencari pekerjaan.

Di akhir pertemuan, Sahat mengundang Wapres untuk hadir pada kongres GMKI yang akan digelar pada September mendatang di Jakarta.

Mendampingi Wapres dalam forum itu Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, dan Anggota Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi dan (NL/FM, KIP Setwapres)