Jakarta. Isu lingkungan dan hutan sangat penting bagi manusia, tidak hanya bagi negara yang memiliki hutan saja, tapi juga bagi semua negara. Pernyatan ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 17 Februari 2015.

Dalam pertemuan itu, Traavik mengharapkan Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen mewujudkan kerjasama yang dituangkan dalam Letter of Intent on Cooperation on REDD+. Dalam perjanjian itu, Pemerintah Norwegia sepakat memberikan hibah sebesar USD 1 Miliar untuk mendukung Pemerintah Indonesia melindungi lingkungan dan hutan tropis di Indonesia. “Alangkah baiknya, jika pemerintahan yang baru dapat fokus melaksanakan target yang telah disepakati dalam kerjasama tersebut,” ujar Traavik.

Wapres mengakui bahwa program REDD+ telah memainkan peranannya dalam melindingi hutan seperti di Kalimantan. Namun, kata Wapres, kondisi hutan di Indonesia kini cukup memperihatinkan, terutama setelah banyak pengusaha yang menggunakan kayu dari pohon-pohon yang ditebang. “Saat ini hampir limapuluh persen isi hutan telah diambil,” ucap Wapres.

Untuk mewujudkan kerjasama yang dijalin, Traavik berharap Wapres dapat membantu memfasilitasi pertemuan dengan lembaga yang merupakan mitra kerjasama dalam memetakan persoalan lingkungan dan hutan. Sebelumnya, ucap Traavik, REDD+ Indonesia merupakan organisasi yang berdiri sendiri, namun kini telah berada di bawah Kementerian Kehutanan.

Menurut Traavik, pertemuan dengan mitranya ini merupakan pertemuan yang penting, agar dapat segera mewujudkan kerjasama yang telah disepakati. “Intinya bagaimana dana USD 1 Miliar ini dapat digunakan untuk melindungi lingkungan dan hutan di Indonesia,” ungkap Traavik.

Wapres menyambut baik upaya yang dilakukan Pemerintah Norwegia untuk membantu Indonesia dalam melindungi lingkungan dan hutannya. Wapres juga berjanji akan mengundang Menteri Kehutanan Siti Nurbaya untuk duduk bersama menindaklanjuti kerjasama yang telah disepakati terkait hibah yang diberikan Pemerintah Norwegia.

Dalam kesempatan itu, Traavik juga menyampaikan niat pemerintah Norwegia untuk mendukung kemaritiman Indonesia yang merupakan program strategis pemerintahan Jokowi-JK. Isu energi juga turut dibahas, dimana pemerintah Norwegia berencana membuat Pulau Sumba sebagai pilot project ikon daerah energi terbarukan (renewable energy land). “Apabila di Sumba berhasil, kami akan mengeksplore daerah lainnya,” tutur Traavik.

Selain itu, Traavik yang hadir bersama Counsellor Per Kristian Roer dan Minister Counsellor Hilde Solbakken menyampaikan kepada Wapres bahwa Perdana Menteri Norewegia Erna Solberg berencana datang ke Indonesia pada bulan Maret mendatang. (Siti Khodijah)

****