Phnom Penh, Kamboja-wapresri.go.id. Pemerintah terus berupaya meningkatkan hubungan Indonesia dan Kamboja sebagaimana yang dilakukan para pemimpin Indonesia terdahulu. Pembinaan kerjasama tentu tidak terlepas dari kedekatan hubungan pribadi kedua pemimpin negara.

“Hubungan Soekarno dengan Norodom Sihanouk juga luar biasa. Itu seperti bersaudara mereka. Bung karno juga punya hubungan yang baik. Jadi, kita harus memelihara hubungan kenegaraan ini,” kata Wapres saat ditemui awak media usai menghadiri Upacara Prosesi Kremasi Wakil Perdana Menteri Sok An, Minggu (19/3/2017) di Wisma KBRI Phnom Penh, Kamboja.

Wapres juga menceritakan saat dirinya tidak menjadi pejabat negara, ia mengundang Perdana Menteri (PM) Kamboja ke Makasar dalam suatu acara.

“Walaupun  dulu tidak (menjabat) Wapres, saya undang ke Makassar, dua-duanya (PM dan Wakil PM Kamboja) datang,” kenang Wapres.

Menurut Wapres, Kamboja memiliki arti penting bagi Indonesia karena sesama negara ASEAN. Belum lagi dilihat dari sejarah Indonesia dengan Kamboja yang sudah lama memiliki hubungan kedua negara.

“Dulu ‘kan zaman Bung Karno ada poros Jakarta-Phnom Penh-Pyong Yang-Beijing” ungkapnya.

Wapres pun berharap ke depan hubungan Indonesia-Kamboja semakin bagus, baik di bidang ekonomi, dan hubungan people to people.

“Kalau hubungan ekonomi ‘kan negaranya juga bukan negara yang besar. Kita lebih banyak mengekspor ke sini (Kamboja). Walapun jumlah lumayanlah untuk negara sekecil ini 450 juta dollar. Mudah mudahan ke depan kita bisa di tingkatkan lagi,” tutur Wapres.

“Sedangkan kalau hubungan politik, sebagai negara sesama anggota ASEAN dari dulu ya baik,” sambungnya.

Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, turut hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres bidang Komunikasi dan Informasi Husain Abdullah. (KIP, Setwapres)