Jakarta, wapresri.go.id – Dua hal penting yang menjadi perhatian dunia dan saling terkait satu dengan yang lain adalah demokrasi dan kesetaraan gender. Kesetaraan gender menjadi salah satu cerminan dari sebuah negara demokrasi. Sebagai negara demokrasi, Indonesia sendiri telah melaksanakan kesetaraan gender dalam berbagai bidang.

“DI Indonesia sudah ada kesetaraan gender di antaranya di bidang politik. Di awal Kabinet Kerja misalnya, terdapat sembilan menteri perempuan. Sekarang tinggal delapan karena Ibu Khofifah [Indar Parawansa] mengundurkan diri. Artinya 25% Menteri di Kabinet Kerja adalah perempuan,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Acara Penyerahan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 di Istana Wakil Presiden, Jln. Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Lebih jauh Wapres menyampaikan bahwa salah satu hal yang mendorong kesetaraan gender dewasa ini adalah pendidikan.

“Peranan perempuan di dunia berubah karena pengaruh pendidikan dan teknologi. Di bidang pendidikan, terdapat kecenderungan perempuan lebih dari laki-laki. Kalau kita lihat tujuh puluh lima persen lulusan yang cumlaude di universitas adalah perempuan,” ungkapnya.

Dalam acara ini Wapres menyerahkan APE 2018 secara simbolis kepada perwakilan dari penerima APE tingkat K/L, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Selain itu Wapres juga menyerahkan penghargaan khusus kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Sebelumnya, Menteri PPPA Yohana Yembise menyampaikan apresiasi kepada seluruh K/L dan pemda yang telah berkomitmen melaksanakan program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, di instansi dan daerahnya. Secara khusus ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian PMK yang telah berperan aktif dalam menggerakkan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan bangsa ini.

“Melalui pemberian penghargaan APE ini diharapkan semakin memotivasi Kementerian/Lembaga dan Pemda dalam melakukan berbagai inisiatif untuk mewujudkan proses pelaksanaan pembangunan dan menjamin hasil pembangunan yang adil bagi semua,” ujar Yohana.

APE merupakan bentuk apresiasi Pemerintah atas komitmen dan peran Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah yang telah berupaya dan berkomitmen melaksanakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) melalui strategi Pengarusutamaan Gender (PUG). Tahun ini APE diberikan kepada 9 (sembilan) K/L, 22 Pemerintah Provinsi dan 159 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. APE diberikan dalam empat kategori yaitu kategori Pratama diberikan kepada 2 Provinsi dan 44 Kabupaten/Kota; kategori Madya diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinsi, dan 75 Kabupaten/Kota, kategori Utama diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinis, dan 36 Kabupaten/Kota, serta kategori tertinggi Mentor diberikan kepada 6 K/L, 4 Provinsi dan 4 Kabupaten/Kota.

Selain Menteri PPPA, hadir dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta para Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota penerima APE.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (NL/SK-KIP, Setwapres)