Jakarta, wapresri.go.id – Setelah mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal pertama dan kedua, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat membaik pada kuartal ketiga tahun ini, dan berlanjut pada kuartal berikutnya. Oleh karena itu, untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut, pemerintah memperkenalkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang implementasinya harus sejalan dengan upaya untuk mengendalikan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Kita semua tentu telah menyaksikan betapa besarnya dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19, terutama terhadap kelompok masyarakat yang miskin dan rentan. Oleh karena itu, pemerintah memperkenalkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru, namun harus tetap dibarengi dengan upaya untuk mengendalikan penularan Covid-19,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Selasa (14/7/2020).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, bahwa tujuan penerapan AKB ini adalah agar kehidupan perekonomian tidak semakin terpuruk serta penyebaran virus Covid-19 dapat tetap terkendali dan ditekan. Untuk itu, diperlukan komitmen masyarakat untuk mengikuti aturan yang telah disiapkan oleh pemerintah.

“Kebijakan AKB diambil setelah beberapa daerah menunjukkan penurunan dalam penyebaran Covid-19, namun kita juga menyadari bahwa vaksin dan obatnya masih memerlukan waktu untuk tersedia secara luas. Untuk itu pemerintah juga telah menyiapkan protokol pelaksanaan AKB agar masyarakat aman Covid-19 dan produktif,” imbuhnya

Wapres pun meyakini, bahwa pemuka agama memiliki peran penting dalam menyukseskan implementasi AKB. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh tokoh agama untuk bersama-sama pemerintah mendorong kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan melalui pemberian motivasi dan pencerahan kepada setiap pemeluk agama di berbagai kesempatan.

“Sekali lagi dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini, saya ingin kembali mengajak para tokoh agama untuk tidak henti-hentinya mengingatkan para pemeluk agama agar tetap menjaga semangat, tidak berputus asa atau menyerah, serta mau memahami dan mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Saya yakin peran tokoh sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini,” pungkasnya. (RN, KIP-Setwapres)