Sukabumi, wapresri.go.id – Pemerintah saat ini terus meningkatkan kualitas pekerja migran agar memiliki keterampilan dan kemampuan, sehingga mereka bukan hanya menjadi pekerja di rumah tangga atau buruh kasar. Oleh sebab itu, sebelum berangkat ke luar negeri, mereka harus berlatih terlebih dahulu di Balai Latihan Kerja (BLK) dan politeknik yang tersedia.

Dengan memiliki keterampilan, diharapkan mereka akan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

“Bila bekerja dengan kemampuan, skill, bekerja di teknologi tentu dapat dipakai lagi kemampuan itu, apabila bekerja di luar negeri dan dalam negeri,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri Peringatan Hari Migran Internasional dan Penyerahan 13 Kategori Penghargaan di Gedung Bazul Asyhab, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/12/2018).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa di samping bekal pendidikan, para pekerja juga harus memiliki kesiapan dan ketahanan mental yang baik guna menyesuaikan diri terhadap perbedaan budaya, iklim, bahasa dan kebiasaan.

“Seperti yang dikatakan Saudara Menteri (Ketenagakerjaan) tadi, harus siap (berbeda) budaya dan harus siap mental, karena bekerja lama, 2-3 tahun baru kembali, karena fisik (yang) siap bekerja di daerah-daerah yang berbeda, tentu fisik yang cukup,” ucapnya.

Wapres memahami bahwa bekerja di luar negeri tidak selalu membahagiakan. Terkadang ada hal-hal tertentu yang menyulitkan sehingga memberikan efek yang buruk.

Namun, lanjutnya, banyak juga yang dapat membuat rumah tangganya menjadi bahagia karena dapat membangun rumah dan membiayai anak sekolah.

“Para petugas kita yang di luar negeri juga tentu berkewajiban untuk menjaga segala sesuatu yang mungkin timbul,” tegasnya.

Selain itu, Wapres juga menyinggung bahwa salah satu cara untuk memakmurkan bangsa adalah dengan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri, karena lapangan pekerjaan dapat menghasilkan pendapatan.

Wapres menekankan bahwa pekerja migran bukan hanya menghidupkan perekonomian keluarga, tetapi juga menghasilkan devisa negara.

“Karena itulah pekerja migran selalu dikatakan sebagai pahlawan devisa. Karena negeri ini, membutuhkan devisa untuk kebutuhan rakyatnya. Dan pastilah para pekerja migran kita bekerja di luar negeri dan juga mendapatkan pendapatan dalam bentuk pendapatan, mata uang, ataupun hasil jerih payahnya di luar negeri. Kita mengetahui bahwa bekerja di luar negeri tidaklah mudah,” tuturnya

Wapres pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pekerja migran yang telah kembali ke dalam negeri dengan harapan dapat memanfaatkan pengalaman dan pendapatannya selama di luar negeri.

Sedangkan bagi yang ingin berangkat, Wapres berpesan untuk terus belajar mengasah kemampuannya agar lebih terlatih, sehingga pada akhirnya mendapatkan pendapatan lebih baik.

Di samping itu, Wapres juga mengucapkan terima kasih kepada para penerima penghargaan atas segala hasil kerjanya.

“Kepada Saudara Menteri, BPJS, dan Bapak Wagub (Jabar), kiranya (harus) selalu membina dan (berupaya) bagaimana memberikan nilai tambah kepada para tenaga kerja. Saya sampaikan ucapan penghargaan atas segala upaya yang diberikan kepada kita untuk memakmurkan bangsa,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melaporkan capaian kenerja di Kementerian Ketenagakerjaan, mulai dari pembinaan hingga pengurangan jumlah pengangguran.

Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan pelatihan bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Akan terus ditingkatkan anggarannya, yang persiapan Balai Latihan Kerja, khusus untuk membantu meningkatkan skill para TKI. Karena para calon pekerja migran itu (baru) akan bekerja ke luar negeri, apabila sudah siap karakternya, maupun bahasanya, dan keterampilannya,” jelasnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melaporkan bahwa tugas sebagai kepala daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain dengan mengatasi permasalahan tenaga kerja.

Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat Jawa Barat menginginkan adanya peningkatan infrastruktur seperti terbangunnya tol yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan adanya para pejabat datang ke wilayah ini, mampu mendorong pembangunan di wilayah Kabupaten Sukabumi,” harapnya.

Sebelum memberikan sambutan, Wapres menyerahkan 13 Kategori Penghargaan dan dilanjutkan sesi foto bersama dengan para penerima penghargaan.

Selain Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, turut mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto. (RP/RN, KIP-Setwapres)