Palu. Selain sebagai tempat beribadah dan berdakwah, masjid mempunyai banyak fungsi, antara lain, fungsi pendidikan, perobatan, perundingan, pengadilan, dan sebagainya. Fungsi tersebut hendaknya dimanfaatkan untuk kemakmuran masjid.

“Pengurus harus mempunyai rencana apa saja yang dapat memakmurkan masjid. Inti pokoknya dunia dan akhirat. Jangan program sholatnya saja yang diatur, tetapi diatur juga bagaimana rumah[bangunan]nya, kampungnya, airnya, dan sebagainya,” imbau Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika melantik Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2021, di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Palu, Sulteng, Kamis (9/3/2016).

Pelantikan tersebut berbarengan dengan terjadinya gerhana matahari total (GMT). Untuk itu Wapres menyarankan, agar mudah diingat, momen pelantikan hendaknya juga menggunakan istilah yang sama, yakni GMT.

“Hari ini kita saksikan bersama gerhana matahari total, istilahnya GMT. Ini kejadian alam dan spiritual yang luar biasa. Hari ini juga saya melantik pengurus PW [Pimpinan Wilayah] DMI Sulteng. Maka kesempatan ini saya gunakan, mari kita gelorakan Gerakan Masjid Terpadu [GMT]. Jadi sama-sama GMT,” ujar Wapres yang disambut tawa hadirin.

Lebih jauh Wapres menjelaskan tentang Gerhana Matahari Total (GMT) yang sebelumnya ia saksikan bersama dengan keluarga, warga sekitar, dan juga wisatawan asing. Menurutnya, GMT itu mengajarkan 2 hal, bagaimana menikmati kekuasaan Allah serta bagaimana menikmati fenomena alam dan Ilmu pengetahuan.

“Ini menjadi bagian kita semua untuk meyakini bahwa ilmu pengetahuan tentu menjadi bagian yang sangat maju dan dapat menentukan letaknya, kapan dan di mana bulan dan bumi itu, bahkan ratusan tahun ke depan. Ini perlu supaya tidak perlu berselisih pandang tentang bulan, karena bulan dapat ditentukan dan diketahui di mana posisinya,” Jelas Wapres.

Wapres pun memuji kekuasaan Allah, bahwa fenomena ini begitu hebatnya, sehingga teratur sedemikian rupa. Dengan ilmu yang diberikan Allah, manusia dapat mengetahui lokasi terjadi GMT tersebut, seperti di Palu dan Ternate. Waktu peristiwanya juga dapat diketahui, bahkan per detik.

“Karena itu maka sangat arif apabila kita memahami arti dari gerhana matahari itu bukan hanya keindahannya tapi maknanya kepada kita,” pesan Wapres kepada hadirin yang datang.

Sementara GMT yang lain atau Gerakan Masjid Terpadu, Wapres mengimbau agar terus dipromosikan dan diaplikasikan untuk melayani masyarakat.

“Banyak hal yang bisa dilakukan di masjid. Kegiatan perekonomian, pusat informasi masyarakat, layanan kesehatan, kegiatan belajar mengajar, dan tentu saja peribadatan. Ini dapat menjadi gerakan dan kegiatan terpadu yang berdampak langsung bagi masyarakat,” terang Wapres.

Dalam hal pengaturan masjid, Wapres mencatat, hanya Pakistan yang memiliki kemiripan dengan Indonesia, yakni keberadaan masjid sama-sama dikelola secara mandiri oleh masyarakat, sehingga jumlahnya pun sangat banyak. Di Indonesia sendiri, jumlah masjid mencapai ratusan ribu.

“Ada yang mengatakan 900 ada yang mengatakan sejuta. Artinya adalah, setiap 200 orang muslim itu, kita punya 1 masjid atau musholla,” ungkap Wapres.

Untuk itu, Wapres menambahkan, banyak hal yang perlu diatur, seperti bagaimana jaraknya, bagaimana masjid terasa sejuk dan damai, dan bagaimana meningkatkan amal ibadah.

Sementara, lanjut Wapres, di negara lain seperti Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Mesir dan Maroko, semua masjid sebagian besar dibangun dan diatur oleh pemerintah dan imam-imamnya.

“Akibatnya masjid itu tidak bebas, khotib-khotib tidak bebas untuk memberikan ekspresi, ada yang baik, ada yang menentang pemerintah,” ucap Wapres.

Dalam kesempatan itu Wapres menyampaikan apresiasi kepada Pengurus DMI yang baru saja dilantik karena ingin beramal ibadah dengan mengurus masjid, disamping itu juga melaksanakan segala macam fungsi masjid.

“Hanya masyarakat yang memakmurkan masjid. Karena itulah maka tiap jumat, tiap sholat beredar kotak amal. Karena itulah rakyat membangun masjid,” ungkap Wapres.

Ke depan, kata Wapres, akan dikembangkan aplikasi yang berhubungan dengan masjid dalam sistem mobile. Ini akan memudahkan pengurus dalam membuat jadwal kegiatan di masjid.

“Jadi tidak perlu pengurus masjid keliling cari ustadznya, dimana, kapan bisa, tanggal berapa, segitu, sehingga gak ketemu, kadang-kadang susah. Kalau ini tinggal cari saja dan diatur sehingga pada reunianlah nanti [secara] mobile. Bisa diseleksi [khotibnya], yang mana yang berbahaya tidak usah diundanglah,” pungkas Wapres.

Turut hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Sekjen DMI Imam Addaruguthni, dan Waketum DMI Masdar Mas’udi. (Romansen)