Pangkal Pinang, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin melakukan kegiatan silaturahmi ke Pondok Pesantren (ponpes) Hidayatulsadikin di kota Pangkal Pinang untuk menghadiri acara Nanggung Kubro bersama umat. Kunjungan ini dilaksanakan setelah sebelumnya Wapres menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan ponpes An Nawawi Tanara 2 dan Gedung Kantor MUI, Kamis (27/02/2020).

Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan ungkapan syukur dapat hadir ditengah-tengah para santri Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Hidayatulsadikin.

“Ditengah-tengah agenda yang cukup padat selama di Bangka Belitung, saya sangat bersyukur dapat mampir bersilaturahmi mengunjungi Ponpes Hidayatulsadikin, menemui para santri dan ulama yang hadir,” ungkap Wapres.

Lebih lanjut Wapres juga mengungkapkan bahwa sebagai organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia, NU telah dengan sukses menjaga keutuhan organisasi hingga saat ini tanpa perpecahan. Serta terus menjaga nilai-nilai kearifan yang dibawa oleh agama Islam di Indonesia, agama yang membawa rahmat, kesejukkan, ketenangan dan perbaikan.

“Sebagai organisasi Islam, NU telah mampu menjaga nilai-nilai Islam. Islam yang rahmatan lil Alamin, Islam yang moderat, dinamis dan tidak radikal maupun statis. Namun telah memiliki pedoman yang kuat sebagai organisasi yang bermanfaat,” tegas Wapres.

Dalam perkembangan ke depan, Wapres mengimbau agar NU tetap membangun kemitraan dengan negara dan pemerintah sebagaimana telah dilakukan sejak dulu, serta terus menjaga tanggungjawab kebangsaan dan kenegaraan. Ia juga menambahkan bawa dahulu NU turut berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan hingga hari ini.

“Mempersiapkan serangan penjajah kedua, pada tanggal 22 Oktober 1945. Para ulama NU berkumpul, melakukan pertemuan yang menghasilkan fatwa, menjadi resolusi untuk mempertahankan kemerdekaan. Untuk itulah kita berhasil mengalahkan penjajah pada perang tanggal 10 November,” tutur Wapres bercerita.

“Peran-peran NU telah mendapatkan pengakuan oleh negara, sebagai contoh ditetapkannya pahlawan nasional seperti K.H. Hasjim Asy’ari hingga Gusdur. Sekarang adalah bagaimana NU menjaga peran-peran itu dalam menjaga agama, menjaga negara. Untuk itulah peran penting ponpes, yaitu mencetak santri-santri, sebagai calon ulama, tokoh-tokoh NU di masa depan,” tutupnya.

Mendampingi Wapres dalam acara tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, Tim Ahli Wapres Abdul Rosyid, Johan Tedja Surya, dan Noor Marzuki, serta Bambang Widianto. (OYP/NN, KIP-Setwapres)