Jakarta, wapresri.go.id – Tujuan yang hendak dicapai negara Indonesia adalah kemakmuran, beberapa negara ekonominya tumbuh dengan pesat, seperti China yang dulu samgat terbelakang sekarang tiba-tiba tumbuh rata-rata 12% pada dekade yang lalu, India juga sudah tumbuh,  itu semua digerakkan oleh sistem. Sistem itu ialah birokrasi yang ada di republik ini. Karena tanpa suatu dukungan  administratif Aparatur Sipil Negara (ASN) atau birokrasi maka tujuan negara  tidak akan tercapai.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menjadi Keynote Speaker pada acara Temu Nasional Ikatan Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Nasional (IKA–PIMNAS) 2019, di Auditorium Prof. Dr. Agus Dwiyanto, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jl. Veteran Jakarta Pusat, Selasa (05/03/2019).

“Kepempimpinan merupakan suatu cara untuk membawa masyarakat atau bawahan bergerak bekerja menghasilkan sesuatu untuk mencapai tujuan, bagaimana pemimpin berperan dalam pengambilan keputusan dengan tepat, meskipun beresiko namun harus tetap bermanfaat,” ujarnya.

Menurut Wapres, dalam proses birokrasi yang sering terjadi saat ini semua pejabat sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan sehingga menimbulkan kelambatan.

“Tidak jarang dalam pengambilan keputusan tersebut ditemui perbedaan pendapat antara pimpinan dengan anak buah, sehingga pekerjaan tidak berjalan sesuai harapan, diperlukan peran pimpinan untuk menggerakkan dan menginspirasi anak buah agar tidak merasa diperintah tapi tetap melaksanakan tugas,” terangnya.

Saat ini, terang Wapres, telah terjadi perubahan kepemimpinan dan perubahan tata kerja pada level menteri karena adanya  perubahan teknologi dan sistem sehingga penyelesaian pekerjaan semakin mudah dan lancar.

Wapres mencontohkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, telah menyelesaikan pembuatan sertifikat tanah dalam jumlah yang banyak (berjuta-juta), padahal sebelumnya sulit dan lama untuk menyelesaikan sertifikat. Sementara contoh lain proses perkara di pengadilan, lanjutnya, karena mereka telah memiliki target dan menggunakan IT maka pengambilan keputusan saat ini lebih cepat.

“Banyak perubahan yang terjadi sebagai contohteknologi yang paling simple saja hampir dikantor tukang ketik tidak ada lagi, memo langsung dibuat di sms, tidak ada lagi operator telpo,  point to point sekarang hubungan itu,” imbuhnya.

Selain itu, Wapres juga menjelaskan lebih lanjutmengenai dua tipe  kepempimpinan yaitu kepemimpinan bisnis dan kepemimpinan pemerintah birokrasi.

“Perbedaanya adalah kepemimpinan bisnis utamanya adalah tujuan, bila ada aturan yang menghalangi maka aturannya kita rubah,” paparnya

Sebelumnya Ketua Umum IKA – PIMNAS Bambang Hendroyono, menyampaikan pentingnya kesiapan peran ASN mulai dari merumuskan kebijakan sampai implementasi kebijakan, ASN harus bisa mempersiapkan dan menghadapi tantangan agar Visi Indonesia Emas 2045 terwujud.

Selain itu Bambang Hendroyono juga menegaskan bahwa ASN harus memiliki sikap integritas, profesional, netral, bebas dari intervensi politik dan bersih dari prakek KKN serta mampu menjalankan pelayanan publik dengan baik.

Temu alumni IKA-PIMNAS 2019 dilaksanakan dengan tema “Tantangan Kepemimpinan ASN dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas”

Hadir mendampingi Wapres, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Ketua Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Imam Nefianto dan Staf Khusus Wapres Bidang  Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. ( SA/RN, KIP-Setwapres).