Syamsuddin Noor

Kantor Wakil Presiden. Bandara di Indonesia pada umumnya beroperasi melebihi kapasitas yang tersedia (over capacity), untuk mengatasinya perlu percepatan pembangunan bandara baru atau perluasan bandara. Untuk itulah pemerintah menggelar rapat pembahasan bandara di Kantor Wakil Presiden yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Rabu 25 Maret 2015.

Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Agraria dan Tata Ruang (Kepala BPN) Ferry Mursyidan Baldan, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana , Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (WAKASAU) Marsdya TNI Bagus Puruhito, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI Ediwan Prabowo, Deputi Bidang Energi, Logistik dan Perhubungan Kementerian BUMN Dwijanti Tjahjaningsih, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Tommy Soetomo.

Groundbreaking Syamsuddin Noor

Dalam rapat tersebut dibahas rencana pengembangan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin sudah tertunda hampir 4 tahun akibat belum terselesaikannya pembebasan lahan untuk keperluan pengembangan bandara tersebut dan penyelesaian permasalahan antara PT. Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Laut dalam pengelolaan Bandara Juanda Surabaya yang menghambat pengoperasian bandara.

Dalam penjelasannya kepada pers usai mengikuti rapat tersebut, Menhub mengatakan bahwa bandara Syamsuddin Noor akan segera dibangun, bahkan ditargetkan groundbreaking pada pertengahan April 2015. “Jadi telah sepakat antara TNI AU, Pemprov Kalsel dan AP I,” ucap Menhub.

Dirut AP I Tommy Soetomo menjelaskan bahwa investasi yang ditanamkan pada perluasan bandara Syamsuddin Noor sebesar Rp. 2,3 Triliun. Pembangunannya diperkirakan akan selesai dalam 2,5 tahun. “Bandara ini, terminalnya akan meliputi sekitar 110 ribu m2 untuk bisa menampung sampai 12 juta penumpang per tahun,” ujar Tommy.

Kesepakatan TNI AL dan AP I dalam Pengoperasian Bandara Juanda

Dalam rapat tersebut juga telah dicapai kesepakatan antara TNI AL dan PT Angkasa Pura I untuk menyelesaikan permasalahan yang menghambat pengoperasian bandara. “Kesepakatan untuk teruskan kerjasama antara TNI AL dan AP I untuk masalah-masalah atau pengembangan, peningkatan pelayanan di Bandara Surabaya,” kata Menhub.

****