Jakarta-wapresri.go.id. Saat ini dunia digemparkan dengan isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit (Britain Exit). Hal ini dapat mempengaruhi perekonomi negara tersebut. Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengingatkan agar pemerintah dan rakyat Indonesia bersama-sama menghadapi perjuangan mengatasi masalah-masalah ekonomi, yang bisa terjadi karena faktor dari dalam dan luar yang tidak bisa dipisahkan.

“Yang terpenting adalah memperkuat diri, bagaimana mengeluarkan kekuatan dari dalam negara ini muncul, kekuatan dari dalam ini semua dari rakyat kita sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan bantuan dari negara lain, seperti Amerika, Eropa, dan dari negara lain karena mereka juga malah lebih sulit dari kita,” ujar Wapres pada acara buka puasa dengan Tim Jenggala di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, usai menghadiri acara syukuran ulang tahun Presiden RI ke-3 BJ Habibie ke-80 di bilangan Patra Kuningan, yang juga berada di wilayah Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).

Waprespun mengajak rakyat untuk memperbaiki kemampuan manajerial dan kemampuan mengelola sumber daya. Kemampuan daerahpun juga harus ditingkatkan.

Dalam bidang politik, kata Wapres, di Indonesia sendiri tidak ada masalah yang berarti meskipun tetap waspada akan masalah yang muncul akibat faktor dalam dan luar. Untuk itu Wapres berharap agar anggota Tim Jenggala turut memikirkan bagaimana memunculkan kekuatan-kekuatan dan kemampuan internal baik ekonomi dan sosial.

“Dan yang paling penting dari tujuan pemerintahan dan negara adalah keseimbangan dan keadilan dan juga jangan timbul ketimpangan-ketimpangan sosial ekonomi di negara kita,” harap Wapres.

Wapres mengingatkan sebuah negara maju, penting mengetahui bagaimana mengelola negaranya. Meskipun sebuah negara itu memiliki kekayaan alam yang banyak, namun tidak mampu mengelola negaranya dengan sistem pemerintahan yang baik, maka sebuah negara bisa hancur. Wapres mencontohkan beberapa negara seperti di Amerika dan negara-negara Arab yang negaranya hancur akibat salah kelola pemerintahannya dan kepemimpinan yang tidak memungkinkan mengelola negara tersebut .

“Yang penting adalah cara sebuah negara itu menjalankan pemerintahannya dengan benar, kebijakannya, dan bagaimana menggerakkan rakyatnya karena kekayaan alam suatu negara suatu saat akan habis,” jelas Wapres kembali.

Selain baik mengelola negaranya, sebuah pemerintahan harus dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat serta memenuhi harapan-harapan rakyat dengan bekerja, bukan dengan harapan kosong. Rakyat akan selalu menagih janji-janji pemerintah dengan meminta bukti janji-janji pemerintahan.

“Pemerintah sudah tahap tidak lagi hanya berjanji, namun sudah jamannya membuktikannya,” tegas Wapres.

Untuk itu, lanjut Wapres, ia dan Presiden Joko Widodo selalu memikirkan dan bertindak untuk merealisasikan janji-janji ketika kampanye 2014 yang lalu. Ia mengungkapkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat, meskipun perlu juga diwaspadai berbagai tantangan akibat dari kondisi ekonomi dan politik di Eropa, Amerika dan Tiongkok.

Di awal sambutannya, Wapres menyampaikan permohonan maaf karena keterlambatannya hadir di acara tersebut.

“Pertama saya minta maaf karena datang telat, namun Pak Habibie dan family berkali-kali telepon begitu juga Pak Jokowi juga ingin bersama-sama hadir. Memang ramadhan ini luar biasa rasanya, 30 hari ramadhan namun untuk buka puasanya bisa 50 kali buka puasa bersama untuk saya,” gurau Wapres disambut tawa yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Jenggala karena perjuangan dan upaya mereka, terutama dua tahun yang lalu yang turut mendukung pasangan Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wapres terpilih. Wapres menambahkan  tujuan dari usaha dan perjuangan tersebut adalah bersama-sama memajukan bangsa, dan negara Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi.

“Bagaimana cara kita bersama-sama memilki sumbangan untuk bangsa dan negara ini dalam bentuk upaya dan pemikiran dan sebagainya,” ucap Wapres.

Dalam acara yang mengambil tema ‘Meningkatkan Kesucian Hati Menjaga Kejujuran dan ikhlas mengabdi, Membangun Bangsa’ ini, tampak hadir Komisaris Besar PT Pertamina Tanri Abeng, cendikiawan muslim Azyumardi Azra dan Ketua Tim Jenggala Ibnu Munzir serta beberapa anggota Tim Jenggala. (KIP, Setwapres)