Jakarta, wapresri.go.id–Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, banyak hal yang timbul dari akibat itu. Salah satunya berupa perubahan-perubahan yang mendasar bagi kehidupan manusia, seperti gaya hidup, dunia bisnis, dan sebagainya.

“Semua orang berbicara tentang revolusi industri 4.0, semua kita berbicara tentang perubahan-perubahan yang besar dalam bidang teknologi yang mempengaruhi hidup kita,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Indonesia Millenial Summit 2019 di Grand Ballroom, Hotel Kempinski Jakarta, Sabtu (19/1).

Menurut Wapres, perubahan teknologi sebenarnya lebih pada perubahan entrepreneur, spiritnya seperti yang terjadi  pada internal revolution bersamaan dengan industrial revolution. Dua perubahan yang besar ini, telah merubah sistem gaya hidup dan juga merubah masa depan.

“Karena itulah saya mengapresiasi pertemuan semacam ini ialah untuk memberikan kita semua pandangan yang sama kemudian mempunyai harapan yang besar di belakang hari,” pesannya.

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa, apabila kita tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada walaupun perkembangan ini sangat cepat maka akan tertinggal dengan negara lain.

“Saya sebagai pengusaha pernah salah dalam pengambilan keputusan akibat tidak terlalu percaya pada teknologi,” terangnya.

Waprespun menceritakan pengalamannya saat di tahun awal 90-an dirinya menjalin kerjasama dengan PT Telkom dengan menginvestasi di bidang jasa telekomunikasi yang masih memakai kabel. Namun saat ia mengikuti seminar, salah satu profesor yang menjadi narasumber  mengatakan bahwa suatu saat nanti, semua transaksi ada di kantong. Ia pun heran apa yang dimaksud narasumber tersebut, itu kejadian pada 25 tahun lalu.

“Saya katakan ini profesor ngomong apa, masa semua transaksi ada di kantong, mau beli, mau jual. Apa yang dimaksud ini semua transaksi di kantong, pada waktu itu wireless, telephone wireless, masih di jinjing merk Motorola masih terbatas yang punya, itu pun tetap masih memakai nomor telepon rumah,” kenangnya.

Namun Wapres tetap melakukan investasi dengan Telkom. Kemudian beberapa tahun kemudian, lanjut cerita Wapres, pelan-pelan seluler, handphone masuk ke pasaran dan kini tidak ada lagi telepon yang berdering di rumah atau di kantor.

“Semuanya merubah cara dan untung bisa saya jual pada ujungnya. Akhirnya tidak rugi, tidak habis investasi kita semuanya. sekarang saya kira sudah terbukti, transaksi di lakukan lewat handphone di saku kita,” kenangnya lagi.

Tidak hanya itu, perubahan-perubahan mendasar juga banyak terjadi pada ibu-ibu dan wanita masa kini.

“Kalau dulu, untuk kawin itu tentu ada pertanyaan kepada wanita. Pinter masak tidak, sekarang ada yang bangga, memang anak saya tidak pintar masak cuma pinter mengorder lewat  gojek gitu kan. Jadi tidak perlu di khawatirkan, makan enak sebagian tidak lagi terjadi di dapur tetapi terjadi di ujung telepon,” canda Wapres diiringi tawa hadirin.

Perubahan-perubahan gaya hidup ini, kata Wapres akan mempengaruhi perubahan kita semua untuk berubah termasuk perubahan yang terjadi pada revolusi entrepreneurship (perubahan berusaha dalam entrepreneur).

“Karena itulah maka Menteri Kominfo Rudi ini harus bekerja keras untuk menyesuaikan perilaku masyarakat akan perubahan-perubahan mendasar daripada teknologi itu sendiri yang merubahnya,” paparnya.

Wapres pun mencontohkan inovasi perubahan berbasis teknologi yang dibuat di garasi dan kamar tidurnya oleh generasi muda.

“Yang menarik ialah bahwa teknologi sambungan, teknologi juga diketemukan oleh generasi muda. Katakanlah Bill Gate yang membuat Microsoft dibuat di garasi, yang luar biasa. Kita tahu semuanya Mark Zuckerberg membuat facebook di kamar asramanya, sama yang anda gambarkan tadi di dekat kamar tidur,” ceritanya.

Di kesempatan itu, Wapres mengingatkan untuk segera mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.

“Inilah yang harus segera diantisipasi jangan mengulangi kesalahan saya untuk tidak terlalu yakin akan pandangan profesor bahwa nanti semua transaksi ada di kantong pada 25 tahun yang lalu ternyata betul,” pungkasnya. (RN,KIP-Setwapres).