Jakarta, wapresri.go.id – Peran Pondok Pesantren (Ponpes) adalah tempat menyediakan orang-orang yang nantinya akan menjadi ulama. Untuk itu, Ponpes diharapkan tidak hanya mencetak ulama yang paham agama, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai kerukunan.

Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapre) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan dalam rangka menghadiri acara Tabligh Akbar dan Haul Pondok Pesantren Asshidiqiyah ke 35, di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat, Sabtu (7/3/2020).

“Tugas ulama ada dua hal, yang pertama memperbaiki umat, meneruskan tugas para rasul terdahulu. Kenapa ulama? karena ulama adalah pewaris nabi, yang diwariskan nabi adalah ilmu, memperbaiki umat dalam aspek ekonomi, pendidikan, kebudayaan. Yang kedua adalah menyiapkan, regenerasi calon ulama di masa depan, karena kita sebagai ulama tidak selama, untuk itulah diperlukan calon-calon pengganti ulama. Serta Ponpes harus mampu memberikan pemahaman narasi-narasi kerukunan sesuai dengan prinsip Islam yang wasathiyah dan rahmatan lil ‘alamiin, tidak saling membenci, tidak saling memusuhi,” tegas Wapres.

Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa peran santri telah diakui keberadaannya oleh negara melalui ditetapkannya Hari Santri Nasional. Oleh karena itu, para kiai dan santri harus ikut berperan dalam mengawal negara terkait hal ideologi, dan menyukseskan pembangunan negara kita.

“Ini sebagai tanggung jawab keagamaan, tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Wapres.

Selain itu, lanjutnya, sebagai organisasi Islam yang maju di Indonesia, NU telah melakukan dua hal yakni menjaga tradisi-tradisi lama yang baik dan bertransformasi mengambil hal-hal yang baik. Namun hal itu tidaklah cukup, menurutnya Ponpes harus berinovasi dan melakukannya secara berkelanjutan. Karena itu, ia menyampaikan apresiasinya terhadap program inovasi yang dilakukan Ponpes Asshidiqiyah melalui pendirian Koperasi Jasa Syariah Manbaul Rizki Investama.

“Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam membangun industri ekonomi syariah, mengembangkan industri halal antara lain industri jasa, barang, wisata,” ucap Wapres.

Wapres juga menjelaskan bawah salah satu Program Pemerintah adalah menciptakan SDM Unggul, dimana Ponpes pun turut andil dalam melaksanakan program tersebut. Sehingga kurikulum Ponpes harus mencakup dan bersinergi dalam menciptakan SDM yang unggul itu.

“Saya kira Ponpes Asshidiqiyah telah memiliki kurikulum yang sinergi antara pendidikan dan agama untuk melahirkan sdm, calon ulama, santri yang sehat, dan bermanfaat, serta  bermaslahat. Tidak lupa bahwa sdm unggul itu dibekali oleh akhlak yang mulia, bersama ponpes akan melahirkan banyak manusia yang mempunyai akhlak mulia untuk membawa peradaban negeri ini kearah yang lebih baik,” harapnya.

Menutup sambutannya, Wapres  mengapresiasi seluruh Pimpinan Pondok Pesantren Asshidiqiyah dan Panitia Peringatan Hari Lahir Pondok Pesantren Asshidiqiyah ke-35. Ia berharap agar Ponpes ini terus melakukan ikhtiar dalam memperbaiki diri secara kelembagaan, penguatan SDM dan bakti kepada negeri terus di upayakan, semangat dan cinta kepada NKRI.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim, saya mengucapkan selamat Hari Lahir Pondok Pesantren Asshidiqiyah ke-35. Semoga Pondok Pesantren Asshidiqiyah makin maju dan mampu berdaya saing. Semoga semua ikhtiar yang kita lakukan diberikan kemudahan dan keberkahan oleh Allah SWT,” pungkas Wapres.

Hadir mendampingi Wapres dalam acara tersebut, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Abdul Mu’is. (OYP/AF-KIP, Setwapres)