Jakarta, wapresri.go.id – Peningkatan produktivitas usaha domestik sangat bergantung pada produktivitas tenaga kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro (UMK).

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Acara Penganugerahan PARAMAKARYA 2019, di Istana Wakil Presiden, Jl. Merdeka Selatan No.6, Jakarta, Kamis (28/10/2019).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, produktivitas tenaga kerja Indonesia bukanlah yang terbaik di ASEAN.

Menurut Asian Productivity Organization (APO) 2018, produktivitas tenaga kerja Indonesia ada di peringkat ke-4 dari 8 negara ASEAN. Hanya berkisar 24.900 US Dollar, jauh di bawah Singapura yang berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar 131.900 US Dollar.

“Kita juga masih terpaut jauh dengan Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar 56.400 US Dollar dan Thailand sebesar 28.300 US Dollar. Keduanya berada di peringkat ke-2 dan ke-3,” papar Wapres lebih lanjut.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyinggung kondisi persaingan dagang yang semakin kompetitif. Untuk itu, Indonesia harus mampu meningkatkan produktivitas usaha menengah dan besar, sekaligus memberdayakan usaha mikro kecil (UMK).

Menurut Wapres, hal ini penting karena jumlah UMK di Indonesia mencapai 98,7 persen dari seluruh unit usaha dan menyerap sekitar 75,3 persen dari jumlah pekerja secara keseluruhan.

Meski Pemerintah memiliki banyak program di berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L), Wapres menyayangkan, produktivitas UMK masih rendah dan tidak menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Hal ini tentu saja berdampak pada kesejahteraan masyarakat bawah.

Wapres mencermati, ada 13 K/L yang memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan anggaran sekitar Rp 5,7 Triliun. Program tersebut berupa pelatihan teknis, pelatihan manajemen usaha, pelatihan teknik pemasaran, pelatihan kewirausahaan, pemberian pendampingan, bantuan peralatan, serta pemberian bantuan modal yang pada umumnya belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan.

Di sisi lain, Wapres menekankan, harus ada upaya memperbaiki lembaga keuangan, baik yang berbasis bank maupun lembaga keuangan mikro, sehingga UMK mudah memperoleh pembiayaan.

“Selain itu, penyederhanaan ijin bagi UMK harus dilakukan, jangan terlalu susah dan jangan terlalu lama,” tegasnya.

Wapres mencatat, sampai saat ini, usaha kecil, terutama yang baru mulai berusaha masih harus mengurus berbagai perijinan dengan prosedur yang hampir sama dengan perusahaan yang lebih mapan.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah melaporkan bahwa acara ini bertujuan memberikan penghargaan produktivitas tertinggi kepada perusahan yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya selama 3 tahun berturut-turut. Penghargaan ini telah diberikan sejak tahun 1994 dan menjadi salah satu tolak ukur bagi peningkatan kualitas usaha di Indonesia.

Penganugerahan PARAMAKARYA 2019

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara acara, sekaligus menyampaikan selamat kepada perusahaan penerima penghargaan PARAMAKARYA 2019.

PARAMAKARYA 2019 dianugerahkan kepada 30 perusahaan terbaik yang terdiri dari 16 perusahaan skala kecil (UK), 9 perusahaan berskala menengah (UM) dan 5 perusahaan berskala besar (UB).
Adapun perusahaan skala kecil (UK) yang menerima penghargaan yaitu: 1) Kopi Rapindo, 2) CV. Saripati, 3) CV. Seribu Satu (1001), 4) Indah Asri, 5) CV. Fania Group, 6) Kyan Ulos, 7) UD. Dede Satoe, 8) UD. Trikora, 9) Cahaya Duta Palili, 10) Darma Jaya Snack, 11) Ui Batik, 12) Ayesha Collection 13) CV. Citra Busana, 14) Gurih DD, 15) Ragenda Mop Jewelry dan 16) CV. Wilbi.

Sedangkan enam perusahaan berskala menengah (UM) sebagai berikut : 1) PT. Marizarasa Sarimurni, 2) CV. Slamet Quil Farm, 3) PT. Lestari Jaya Bangsa, 4) PT. Timboel, 5) PT. Bandangantirta Agung, 6) PT. Indo Tirta Sriwijaya Perkasa, 7) Choco Bakery, 8) PT. Cahaya Anugrah Sentosa dan 9) Subitu Kreasi Buana.

Perusahaan berskala besar (UB) yaitu : 1) PT. Sukorintex, 2) PT. Eramart, 3) PT. Sinar Pematang Mulia II, 4) PT. PGN Solution, dan 5) PT. Kunango Jantan.

PARAMAKARYA 2019 juga diberikan kepada 21 Gubernur yang telah berhasil membina dan mendorong perusahaan di daerahnya dalam meningkatkan produktivitasnya.

Hadir dalam acara tersebut Mantan Menteri Tenaga Kerja Indonesia periode 1999 – 2000 Bomer Pasaribu, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Wali kota serta penerima PARAMAKARYA 2019.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Staf Khusus Wapres Bidang Umum Maskyuri Abdillah (SA/SK – KIP, Setwapres).