Jakarta, wapresri.go.id –  Indonesia harus berkerja keras untuk menurunkan angka stunting. Oleh karena itu, salah satu Program Pemerintah ialah membangun SDM Indonesia Unggul.

“SDM yang unggul, di samping cerdas dan produktif juga sehat, SDM yang sehat adalah SDM yang tidak terkena stunting,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada saat menerima Representative World Food Programme (WFP) Indonesia Christa Rader, di Kantor Wapres, Jl. Medan Merdeka Utara No.15, Jakarta, Senin (06/01/2020).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Indonesia sampai akhir tahun 2019 turun menjadi 27,5%. Dan diharapkan dapat terus diturunkan hingga mencapai 19% di tahun 2024, sesuai dengan RPJM Indonesia.

“Bahkan Presiden RI  berkeinginan prevalensi stunting dapat turun sampai dengan 14 %,” jelasnya.

Untuk itu, Wapres menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas peran WFP dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan banyak terjadi bencana, seperti  bencana tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor sehingga membutuhkan banyak bantuan baik yang dihimpun dari dalam negeri, maupun luar negeri.

“WFP sebagai mitra Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam membantu dan mengatasi berbagai permasalahan mengenai ketahanan pangan dan nutrisi, penanganan tanggap darurat bencana, dukungan dan inisiasi nutrisi, malnutrisi dan obesitas serta penurunan stunting di Indonesia,” ucap Wapres.

Dalam kesempatan tersebut, Christa Rader selaku Representative WFP Indonesia di samping melaporkan perkembangan dan program WFP, juga mengharapkan dapat melakukan kerjasama, serta memberikan kontribusi bagi lembaga-lembaga dan sekolah-sekolah Islam di Indonesia baik dalam bentuk bantuan pangan atau bantuan teknis lainnya.

Menanggapi hal itu, Wapres mengatakan bahwa Pemerintah menyambut baik dan memberikan penghargaan atas inisiatif WFP tersebut. Karena saat ini, tambahnya, sekolah-sekolah Islam di Indonesia tersebar banyak di berbagai daerah, dan mayoritas ialah sekolah swasta, yang belum memiliki sanitasi dan air bersih yang baik. Selain itu, juga masih banyak yang mengalami kurang gizi sehingga bantuan ini sangatlah dibutuhkan.

“Pemerintah telah memberikan bantuan kepada lembaga dan sekolah-sekolah islam tersebut namun mengingat jumlah yang cukup besar dan cakupan daerah yang sangat luas  maka masih banyak yang belum terjangkau,” ujar Wapres.

Menutup pertemuan tersebut, Christa Rader menyampaikan apresiasi dan merupakan suatu kehormatan bagi WFP untuk turut memberikan bantuan dan dukungan di Indonesia, khususnya dalam hal penanggulangan bencana, Indonesia dapat belajar dengan negara sesama atau negara-negara maju seperti Jepang.

“Tidak ada satu solusi pasti yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam penanggulangan bencana tersebut, namun paling tidak WFP dapat memberikan beberapa opsi sebagai upaya mengambil keputusan guna penyelesaian permasalahan tersebut,” katanya.

Hadir bersama Christa Rader, Government Partnership Officer Yayuk Eka Pratiwi. Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang  Komunikasi dan Informasi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Bencana dan Otonomi Daerah Muhammad Umam Azis, Tim Ahli Wapres Bambang Widianto. (SA/AF-KIP, Setwapres).