“SYSTEM OF SATUSEHAT: IMPLICATIONS FOR THE HEALTH ECONOMICS IN INDONESIA”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, bismillahirrahmanirrahim.

Yang saya hormati Menteri Kesehatan Republik Indonesia; Rektor dan segenap sivitas akademika Universitas Indonesia; para narasumber, peserta seminar, dan tamu undangan yang berbahagia.

Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas limpahan berkah dan rahmat-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri acara yang sangat baik ini.

Hadirin yang saya hormati, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan, termasuk sektor kesehatan yang dipaksa untuk bertransformasi agar lebih kapabel dan lincah merespons tantangan baru, sehingga layanan kesehatan tetap kokoh memenuhi kebutuhan masyarakat dalam situasi yang sangat dinamis.

Kabar baiknya, pandemi telah menguak kelemahan dalam sistem yang selama ini berjalan secara manual, sehingga memicu dilakukannya perbaikan-perbaikan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Hal ini antara lain menjelma dalam bentuk penggunaan aplikasi kesehatan yang kini semakin masif, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari.

Terkait hal tersebut, saya mengapresiasi platform layanan kesehatan SatuSehat yang telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan, berdasarkan cetak biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan Tahun 2024.

Saya memandang SatuSehat memiliki tujuan yang sangat baik. SatuSehat menjadi platform digital kesehatan yang mengintegrasikan histori resume medis pasien dari berbagai fasilitas kesehatan. Hal ini akan memberikan kemudahan sekaligus nilai keekonomian bagi pasien.

Selain itu, dengan adanya sistem SatuSehat, dapat terbentuk ekosistem kesehatan digital yang solid, yang akan berkontribusi dalam memperkokoh ketahanan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat secara menyeluruh.

Saudara-saudara, transformasi digital kesehatan yang mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus memiliki dampak positif terhadap ekonomi kesehatan di Indonesia, mesti terus kita kembangkan.

SatuSehat memiliki keunggulan tersebut yang mencakup aspek pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Sebagaimana kita ketahui, harga pelayanan kesehatan kuratif bisa sangat mahal, khususnya untuk penyakit katastropik yang membutuhkan perawatan medis lama dan berbiaya tinggi.

Meskipun demikian, hampir semua penyakit katastropik merupakan jenis penyakit tidak menular, yang sebenarnya bisa dicegah dan dikendalikan melalui deteksi dini, penerapan pola makan, dan perilaku hidup sehat.

Apabila dengan bantuan teknologi digital, penyakit tersebut bisa terdeteksi lebih awal dan dapat dilakukan upaya penanganan segera, diharapkan dapat menurunkan beban biaya pengobatan yang cukup signifikan.

Oleh sebab itu, Pemerintah sangat mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat di masa kini dan masa depan. Transformasi digital menjadi agenda penting untuk merealisasikan Indonesia Sehat melalui pemanfaatan data dan teknologi.

Dalam membangun ekosistem kesehatan digital, kita masih menghadapi aneka tantangan, di antaranya regulasi, sumber daya manusia, teknologi, infrastruktur kesehatan, dan perlindungan keamanan data.

Selain itu, kepemimpinan digital juga amat penting dalam merumuskan kebijakan dan menginisiasi inovasi digital, serta mengoordinasikan kolaborasi dan kerja sama antar pelaku di sektor kesehatan.

Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak seluruh hadirin para peserta seminar, untuk memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya dan berkolaborasi mencari solusi atas beragam persoalan terkait pengembangan ekosistem kesehatan digital Indonesia yang tangguh.

Melalui seminar ini, saya berharap dapat dihasilkan berbagai masukan yang berharga bagi upaya mempercepat pelaksanaan transformasi sistem kesehatan di tanah air, khususnya yang berbasis digital, dalam rangka menciptakan kemudahan dan keekonomian bagi seluruh rakyat Indonesia.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan. Wallahu muwaffiq ilaa aqwamith thariiq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***