Makassar, wapresri.go.id – Suatu bangsa yang besar hanya bisa maju, jika selalu mempunyai hubungan yang teratur, saling mengetahui dan saling menghendaki suatu kemajuan. Begitu pula Indonesia, sebagai bangsa yang besar dengan penduduk 265 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya, tentunya juga memiliki berbagai keinginan.

“Karena itu, maka tidak mudah untuk mengatur bangsa ini dibanding Malaysia atau Singapura, tapi juga bagaimana kita bisa memperlihatkan kemampuan kita dalam mengelola suatu negara,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang hadir dengan didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla pada acara Silaturahmi Kebangsaan di Hotel Claro, Makassar, Minggu (31/3/19).

Kemajuan suatu negara, lanjut Wapres, bisa disebabkan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, tetapi ada juga yang kaya sumber daya alamnya, namun terbelakang, seperti negara-negara di Afrika. Selain itu, ada pula negara yang besar dan maju, serta ada juga negeri kecil yang maju seperti Singapura.

“Dari semua negara maju itu ternyata mereka punya semangat, serta dibarengi dengan ilmu pengetahuan, teknologi yang dikuasai bangsa tersebut,” terangnya Wapres.

Lebih jauh Wapres mengatakan bahwa makna dari pertemuan ini, tentunya ingin mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia secara bersama-sama.

“Untuk itu maka dibutuhkan suatu aktivitas dan juga suatu dorongan agar kita semua dapat maju secara bersama-sama,” pesannya.

Selanjutnya, Wapres menjelaskan, sebagai bagian dari bangsa Indonesia dengan karakter yang berbeda, Sulawesi pastinya juga ingin maju bersama dengan daerah lainnya.

“Untuk itulah suatu karakter yang harus kita pakai, bagaimana menggunakan karakter itu dengan sebaik-baiknya. Saya selalu mengatakan kepada mahasiswa agar jangan sedikit- sedikit demo atau sedikit- sedikit berkelahi, karena nantinya akan berdampak buruk bagi dirinya, suasana belajar harus lebih penting dari hal-hal lainnya,” jelas Wapres mengingatkan.

Pada acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pejabat daerah, pengamat, para pemuda, para pensiunan, pengusaha, media cetak dan online, serta aktifis kampus, tak lupa Wapres menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas kebersamaan yang tercipta.

Sebelumnya, Koordinator Jenggala Center Sulawesi Selatan Yasir Mahmud melaporkan bahwa kegiatan ini sebagai sebuah momentum untuk menghayati dan melihat secara objektif keberhasilan kepemimpinan Wapres sebagai pemimpin atas upaya kebangsaan yang bersih, bebas, anti korupsi, dan demokratis.

“Acara silaturahmi kebangsaan ini dengan mendengarkan pidato Bapak Wapres, karena Beliau telah mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat dan cinta perdamaian,” jelasnya.

Hal ini, jelas Yasir kemudian, bahwa faktanya adalah keberhasilan pembangunan bangsa ini sudah menjadi catatan sejarah dengan membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur telah memberikan keberhasilan yang dapat dinikmati masyarakat dan membuktikan bahwa hukum ialah panglima tertinggi di negara ini.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa dengan menghadirkan Bapak Bangsa yang membangkitkan kembali perdamaian bangsa, diharapkan acara ini dapat membangkitkan semangat kebangsaan.

“Berkat tangan dingin Bapak Wapres yang telah berjasa dalam membawa perdamaian karena mampu menyelesaikan konflik di Aceh, Poso, dan Ambon tanpa mengangkat senjata,” ujarnya.

Andi juga berharap agar warganya dapat meniru sifat nasionalisme Wapres, dan mengangkat nasionalisme yang jauh lebih baik.

“Dengan beberapa panutan dalam menanamkan sifat kebangsaan dan nasionalisme, dengan mengedepankan perdamaian di atas meja perundingan, serta silaturahmi dan komunikasi,” harapnya.

Andi juga mengajak para peserta yang hadir untuk mengambil hikmah positif sebagai motivasi untuk menghadapi Pemilu yang aman, damai dan tentram.

Tampak hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (YZ/AF, KIP-Setwapres).