Jakarta, wapresri.go.id – Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam yang mandiri, berdaulat, dan inklusif. Peristiwa ini juga menjadi momentum transformasi dan reformasi tatanan, serta perpindahan manusia menuju kondisi yang lebih baik. Semangat hijrah inilah yang dilihat Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, telah menginspirasi masyarakat Sumatera Barat untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

“Saya melihat ikhtiar hijrah sedang bergelora di Sumatera Barat melalui penguatan ekonomi dan keuangan syariah yang insya Allah akan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat,” ungkap Wapres saat membuka Festival 1 Muharam 1443 H dan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (10/08/2021).

Di samping menginspirasi masyarakat Sumatera Barat, Wapres menuturkan bahwa semangat hijrah pada dasarnya juga telah menginspirasi bangsa Indonesia secara umum untuk bertransformasi menuju Indonesia Maju yang kuat dan bermartabat.

“Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor. Kita membangun kemandirian bangsa, berdikari di bidang ekonomi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wapres meyakini bahwa upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah seperti melalui Festival 1 Muharam, sejalan dengan upaya Pemerintah Pusat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan,” tegasnya.

Hal ini, menurut Wapres, akan mudah terealisasi karena Sumatera Barat memiliki modal yang kuat dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah.

“Kultur adat dan masyarakat yang agamis yang mengacu kepada Tigo Tungku Sajarangan, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, tentu akan menjadi pelecut bagi hijrah muamalah melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” paparnya.

Sebagai contoh, sebut Wapres, konversi Bank Nagari menjadi bank syariah yang merupakan cita-cita dan keinginan masyarakat Sumatera Barat, sangat relevan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

“Konversi Bank Nagari menjadi bank syariah juga sejalan dengan apa yang dilakukan Pemerintah saat ini yaitu bergerak bersama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui 4 fokus yakni pengembangan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan kerwirausahaan syariah,” urainya.

Di samping itu, lanjut Wapres, Gerakan Minangkabau Berwakaf dapat menjadi sarana untuk pemberdayaan masyarakat Sumatera Barat, dan juga sarana untuk membantu perekonomian kelompok masyarakat miskin.

“Masyarakat Sumatera Barat yang terkenal dengan para perantau yang sukses di berbagai daerah maupun di luar negeri merupakan potensi yang harus diaktifkan dalam bentuk kolaborasi para perantau dengan daerah dalam membangun “Nagari”. Salah satu gerakannya dapat diwujudkan dengan mengembangkan lebih luas lagi wakaf produktif,” pintanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melaporkan bahwa rangkaian acara Festival 1 Muharam 1443 H dilaksanakan dalam rangka pengembangan ekonomi syariah secara nasional.

“Jadi Bapak Wakil Presiden, kami sampaikan kegiatan yang kami lakukan ini adalah dalam rangka menyukseskan Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden sebagai Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah,” tuturnya.

Di Sumatera Barat, lanjut Mahyeldi, ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurutnya hal ini menjadi modal yang baik bagi pengembangan ekonomi syariah tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga di tingkat nasional.

“Kegiatan ekonomi syariah di Sumatera Barat di antaranya adalah melalui gerakan Minangkabau Berwakaf, sebagaimana salah satu wujud nyata dukungan pemerintah daerah adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui instrumen wakaf. Di mana provinsi Sumatera Barat telah ditunjuk menjadi salah satu propinsi ­pilot project wakaf di tingkat nasional oleh Bapak Presiden,” tuturnya.

Adapun potensi wakaf yang dimiliki masyarakat Sumatera Barat, sambung Mahyeldi, akan sangat bermanfaat untuk mendukung pergerakan perekonomian masyarakat seperti di bidang pertanian, peternakan, pemberdayaan UMKM, dan pariwisata.

“Maka melalui kegiatan Festival 1 Muharam 1443 H dan (HUT) Kemerdekaan ini tentu akan menambah semangat dan dorongan seluruh stakeholder untuk mengembangkan ekonomi syariah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan juga akan memperkuat kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Barat,” pungkasnya.

Selain Gubernur Sumatera Barat, tampak hadir dalam acara ini secara virtual Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy beserta seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Wahyu Purnama Putra, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat Yusri, Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim, serta Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah. (EP/RJP-BPMI Setwapres)